Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)
Jumat, 29 September 2023 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Surabaya (Ubaya), khususnya Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan NPure mengadakan talk show dan booth. Mengangkat tema “How to Digitize Your Content: Fun Sun Buddies Challenge”, acara ini bertujuan untuk mempertajam strategi pemasaran bisnis startup para partisipan. Menghadirkan Joanne Victoria, selaku NPure Chief Marketing Officer, acara digelar secara luring, tepatnya di Perpustakaan lantai 5, dan booth di Gazebo Fakultas Hukum Ubaya, Kampus II Ubaya, Tenggilis.
“Penting banget untuk menggunakan digitalisasi konten secara maksimal dan bijak,” ujar Joanne membuka pembahasan terkait content digitalization. Dibandingkan dengan brand yang sudah lama eksis, Joanne mengaku bahwa NPure menerapkan teknik pemasaran yang berbeda. NPure menerapkan content digitalization dalam memasarkan produknya untuk menggapai konsumen yang menggunakan media sosial. “Di NPure banyak teman-teman mahasiswa juga yang aktif dan kreatif membuat konten terkait produk kami,” cerita Joanne.
Menerapkan content digitalization dalam pemasaran produk memerlukan strategi yang tersusun dengan baik. Joanne memaparkan empat strategi yang perlu dilaksanakan dalam membuat content digitalization, yaitu collection analysis atau pengumpulan data seperti tren saat ini; mengenal audiens atau konsumen konten; mempelajari data yang telah dikumpulkan; dan menentukan platform konten yang akan digunakan. “Membuat content digitalization tidak sekadar joget-joget, review produk, atau tips pemakaian,” ujar Joanne. Tidak hanya itu, Joanne juga menegaskan pentingnya membangun cerita dan pengalaman yang akan kita berikan kepada konsumen. “Tidak semua yang viral bisa menggambarkan brand kita,” tegas Joanne.
Talkshow yang Joanne paparkan menarik banyak perhatian para peserta. Salah satunya adalah Zefanya, mahasiswi Fakultas Psikologi Ubaya, angkatan 2022, bertanya kepada Joanne. “Bagaimana cara kita membangun brand yang dapat bersaing dengan banyak kompetitor lainnya?” tanya Zefanya. Menanggapi pertanyaan tersebut, Joanne menjelaskan bahwa beauty product kini memiliki produk-produk yang tidak berbeda jauh. “Sebenarnya, sekarang tinggal memanfaatkan kreativitas dan content digitalization untuk membangun behind story dan experience brand untuk konsumen kita agar mau membeli dan menggunakannya,” tutup Joanne. (mon/fg1/jel/4415)
