Surabaya ndash; Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi memprediksi puncak kasus Covid-19 di Indonesia dapat mencapai 20 ribu kasus per hari. Hal itu disebabkan oleh sebaran mutasi Omicron Subvarian baru seperti XBB, BQ.1 dan BA.2.75.
Budi menilai subvarian baru ini memiliki karakteristik tingkat kecepatan penularan seperti subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang melanda Indonesia sekitar Juli-Agustus 2022 lalu.
Menyikapi itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster. Menurutnya, vaksinasi booster dapat meringankan efek ketika terpapar Covid-19.
“Kalau sudah booster Insya Allah efeknya menjadi kecil. Pak Menkes memprediksi kemungkinan Desember sampai dengan Januari akan ada tren peningkatan. Kemudian beliau juga menyampaikan kemungkinan puncaknya bisa sampai 20 ribu per hari,” ujar Khofifah di Universitas Surabaya (Ubaya), Jumat (19/11/2022) kemarin.
Khofifah tak menampik jika sebelumnya Jatim memang kekurangan stok vaksin. Namun, lanjut dia, Kemenkes RI juga telah kembali mendistribusikan stok vaksin dua minggu lalu, termasuk ke Jatim.
“Kita berharap bisa mengendalikan. Seperti dulu lho rek, jadi protokol kesehatannya dijaga. Sekarang yang belum booster tolong cepat booster. Kita sempat kekurangan vaksin, tapi dua minggu lalu sudah didrop oleh Kemenkes. Jadi, vaksin booster pfizer sedang ada,” ungkapnya.
Sementara saat disinggung soal pengadaan Rumah Sakit Lapangan (RSL), Khofifah menegaskan jika pihaknya saat ini tidak akan membukanya. Dirinya optimis, Jatim mampu mengendalikan tren kasus Covid-19 yang diprediksi bakal melonjak tersebut.
“Ora-ora. Insya Allah, ndak, (tidak mengadakan rumah sakit lapangan). Saya kan terus monitor. Pokoknya tiap sore mulai dari ada covid sampai sekarang tidak pernah kita telat update data. Tiap hari (update), hampir tiga tahun,” tegasnya. (ipl/ted)
Sumber: beritajatim.com
