Refleksi Imlek Tahun Ayam Api : Striving for Success bukan Striving for Superiority fadjar January 23, 2017

Refleksi Imlek Tahun Ayam Api : Striving for Success bukan Striving for Superiority

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Tahun baru Imlek 2568 Kongzili tahun ini merupakan Tahun Ayam Api, tahun yang disimbolkan dengan kemasyuran, kekayaan, dan kesuksesan. Tahun ayam api dapat menjadi kepercayaan atau keyakinan (belief) dengan berusaha akan tercapai kesuksesan. Dengan demikian hal ini akan menjadi pendorong individu untuk lebih berdisiplin, mengatur strategi, bekerja cerdas, dan bekerja keras demi tercapainya kesuksesan. Bagi individu yang belum mencapai kesuksesan maka akan lebih berusaha keras, dan bagi yang sudah mencapai kesuksesan akan menetapkan target-target baru untuk mencapai kesuksesan-kesuksesan baru. Demikianlah kurang lebih gambaran dari Tahun Ayam Api.

Ukuran kesuksesan pada umumnya dinilai dari materi seperti kekayaan dan kemasyuran. Individu berlomba-lomba mengumpulkan harta, mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, berusaha menjadi terkenal untuk mencapai kekuasaan atau dominasi atas orang lain, dan bersaing untuk mencapai kesuksesan dengan orang lain. Selain itu menjadi iri apabila orang lain mencapai keberhasilan dan berharap jangan sampai orang lain mencapai seperti keberhasilan yang telah kita capai. Kekayaan dan kemasyuran yang bersifat materi sering menjadi titik akhir ukuran keberhasilan atau kesuksesan tanpa memperdulikan orang lain. Meminjam istilah yang dikemukakan Alfred Adler, hal ini menjadi gambaran striving for superiorityyaitu suatu upaya menjadi superior dibandingkan dengan orang lain. Dengan menjadi superior maka akan dapat mendominasi, mengontrol, ataupun menguasai orang lain. Wujud nyata striving for superiorityadalah adanya ketidaksetaraan dalam relasi, individu yang lebih kuat secara materi akan menjadi pemangsa bagi individu yang lemah (homo homini lupus) dan masyarakat akan makin mengarah kepada kapitalis. Namun apakah ukuran kesuksesan itu demikian?.

Alangkah bijaksananya apabila kita mulai menakar bahwa ukuran kesuksesan tidak hanya sekadar materi sebagai titik akhirnya, tetapi dengan materi tersebut menjadi instrumen untuk pencapaian kesuksesan non materi. Individu boleh dan wajib berusaha keras sesuai kemampuannya untuk mencapai kekayaan dan kemasyuran sebagai ukuran kesuksesan sebagai wujud aktualisasi diri. Selain itu individu harus tetap berhati-hati, mawas diri, jangan sampai lalai dengan sekitarnya, dan sadar bahwa ada kewajiban untuk membantu orang lain dalam mencapai kesuksesan seperti kita mencapai kesuksesan. Kita mampu mengaktualisasikan potensi diri untuk mencapai kesuksesan sesuai kemampuan, tentunya tidak terlepas dari bantuan orang lain. Dengan demikian pada gilirannya kita menjadi transenden sesuai istilah Abraham Maslow untuk membantu orang lain dalam bentuk informasi, strategi, pendampingan, pemberdayaan, dan dukungan materi untuk mengaktualisasikan potensi dirinya. Kesuksesan yang telah kita capai menjadi instrumen untuk membantu menyukseskan orang lain merupakan wujud dari striving for success. Ukuran kesuksesan adalah bukan hanya sekadar materi tetapi juga menjadi agen perubahan atau kesuksesan orang lain. Dengan demikian wujud masyarakat yang dapat dicapai bukan mengarah pada kapitalis tetapi pada gemeinshaftgefuhli yaitu fokus pada kesejahteraan pribadi, orang lain atau kesejahteraan bersama.

Selamat Tahun Baru Imlek 2568 Kongzili.