Belajar Hidup Harmonis dalam Keberagaman dari Mahasiswa Universitas Surabaya fadjar May 24, 2016

Belajar Hidup Harmonis dalam Keberagaman dari Mahasiswa Universitas Surabaya

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Universitas Surabaya merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada nilai multikulturalisme. Hal ini ditunjukkan dengan bervariasinya etnis yang bekerja sebagai dosen dan karyawan di Universitas Surabaya. Begitu pula dengan mahasiswa yang menempuh pendidikan di Universitas Surabaya. Mulai dari jenjang pendidikan D3, S1, dan S2 mahasiswanya terdiri atas beragam etnis sehingga Universitas Surabaya dikenal dengan heterogenitas etnis. Universitas Surabaya memiliki semboyan harmonious life in multicultural community, yang menekankan adanya interaksi mutualisme antar etnis yang ada di dalamnya.

Interaksi mutualisme adalah interaksi yang di dalamnya terjadi hubungan akrab secara emosional. Bentuk interaksi mutualisme berbeda dengan surface contact, surface contactdicirikan dengan berinteraksi lebih didasarkan pada adanya pemenuhan kebutuhan individu dan tidak terjadi ikatan emosional, ketika kebutuhan telah terpenuhi dalam relasi tersebut maka relasi akan berakhir. Interaksi mutualisme diwujudkan dalam bentuk pertemanan yang berkembang menjadi persahabatan, atau hubungan yang lebih mendalam secara emosional . Banyak contoh ditemukan adanya interaksi mutualisme antara berbagai etnis dalam kehidupan perkuliahan ataupun kehidupan sosial di luar perkuliahan yang ditunjukkan mahasiswa Universitas Surabaya. Mulai bekerja dalam kelompok ketika mengerjakan tugas sampai, hubungan pertemanan akrab, dan sebagai pasangan.

Faktor-faktor pendorong atau yang memfasilitasi terjadinya interaksi mutualisme antara berbagai etnis pada mahasiswa Universitas Surabaya penting untuk diketahui. Penulis melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendorong atau yang memfasilitasi interaksi mutualisme antara pada mahasiswa Universitas Surabaya. Subjek penelitian sebanyak 565 mahasiswa Universitas Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa faktor yang mendorong interaksi mutalisme antar etnis yaitu 1) adanya sosialisasi rasial dalam keluarga tidak hanya menekankan pada stereotip negatif secara sosial dan psikologis, 2) adanya pengakuan dan penerimaan identitas etnis, 3) interaksi mutual dalam mencapai tujuan bersama (superordinate goal), 4) interaksi mutual dalam kehidupan sehari-hari, 5) menerapkan sifat rendah hati, toleransi, dan menyayangi yang telah diajarkan secara budaya dan agama (penerapan prinsip kehidupan multikultural).

Dengan diketahuinya faktor-faktor pendorong atau memfasilitasi interaksi mutualisme maka dapat meningkatkan kehidupan yang harmonis di dalam kampus ataupun kehidupan pembelajaran yang multikultural. Hal ini dapat bermanfaat sebagai sarana pembelajaran mahasiswa bekal menjalani kehidupan sosial di masyarakat yang multikultural.