Dosen FK Ubaya Imbau Masyarakat Waspadai Cacar Monyet hayuning August 27, 2022

Dosen FK Ubaya Imbau Masyarakat Waspadai Cacar Monyet

Surabaya (beritajatim.com) ndash; Kemenkes RI telah mengkonfirmasi adanya kasus pertama cacar monyet atau monkeypox di Indonesia, Sabtu (20/8/2022) lalu. WHO menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya) dr Risma Ikawaty mengatakan, masyarakat perlu waspada dan melakukan tindakan preventif. Kata dia, cacar monyet adalah penyakit yang ditularkan dari binatang ke manusia. Ia menerangkan, untuk kasus pertama di Indonesia, penderita memiliki riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia, dan Perancis sebelum tertular.
Fenomena ini, lanjut dia, sangat mungkin terjadi karena virus memiliki sifat yang mudah bermutasi. Sehingga, tak menutup kemungkinan virus cacar monyet memiliki varian yang sifat penyebarannya bisa lebih cepat. “Bila dilihat dari gejalanya, cacar monyet mirip dengan cacar air. Tapi karena kasus yang terjadi saat ini penyebarannya demikian cepat, kita semua perlu waspada,” kata Ika.
Wakil Dekan I FK Ubaya itu menambahkan, gejala yang ditimbulkan cacar monyet mirip dengan cacar air. Gejalanya antara lain demam, nyeri kepala, nyeri otot, serta muncul ruam kemerahan dan bintik berisi cairan di kulit. Perbedaannya, cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati), sedangkan cacar air tidak.
Namun, ia mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan self-diagnosis ketika mengalami gejala tersebut. “Belum tentu orang yang mengalami cacar mengidap cacar monyet. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menegakkan diagnosis pasti dan mengetahui virus penyebabnya,” ujarnya.
Infeksi virus monkeypox bersifat self limiting disease atau bisa sembuh dengan sendirinya setelah 2-4 minggu, walaupun kasus yang berat dapat terjadi pada kelompok individu tertentu. Sehingga, yang perlu diwaspadai adalah ketika terjadi infeksi sekunder, seperti menyerang paru-paru, otak, mata, dan sebagainya. Bila gejala ini muncul, dr. Ika mengimbau untuk segera berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter.
Adapun tindakan preventif yang dapat dilakukan antara lain:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan hidup sehat dan menjaga gizi makanan.
2. Menerapkan 3M (Menjaga jarak, Memakai masker, dan Mencuci tangan).
3. Membatasi kontak dengan suspek atau individu yang sudah terkonfirmasi monkeypox, dan juga hewan yang berisiko menularkan.
4. Membersihkan atau desinfeksi lingkungan yang terkontaminasi secara teratur.
5. Hindari penggunaan benda bersama suspek atau individu yang terkonfirmasi monkeypox.
“Tindakan preventif ini juga perlu dibarengi dengan sikap waspada tanpa perlu panik. “Penyebaran virus ini tidak bisa diprediksi sehingga kita perlu berjaga-jaga. Oleh karena itu, ayo tingkatkan imunitas dan jaga kesehatan untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain,” pungkasnya. [ipl/suf]
Sumber: beritajatim.com