Ramaikan Surabaya Orchid Party, PPAU Kenalkan Proses Adaptasi Anggrek hayuning August 21, 2022

Ramaikan Surabaya Orchid Party, PPAU Kenalkan Proses Adaptasi Anggrek

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Sejak 12-21 Agustus 2022, Pusat Pembibitan Anggrek Universitas Surabaya (PPAU) yang berada di bawah naungan Fakultas Teknologi Universitas Surabaya (FTb Ubaya) mengikuti acara Surabaya Orchid Party. Acara tersebut dilaksanakan di Atrium Lantai G Pakuwon Trade Center (PTC) dan berlangsung selama sepuluh hari. PPAU turut memeriahkan acara tersebut dengan membuka stan yang menyediakan berbagai jenis anggrek. Selain membuka stan, PPAU juga menghadirkan Dolly Irnawati Neno, S.Pd, M.Si, selaku Laboran PPAU untuk membawakan talkshow dengan materi “Cara Mudah Aklimatisasi Anggrek”.

“Selama satu bulan terakhir, kami menyiapkan berbagai macam anggrek untuk mengikuti Surabaya Orchid Show,” ujar Susan Amelia selaku Penanggung Jawab Stan PPAU. Dengan anggrek-anggrek tersebut, Susan ingin mengenalkan PPAU dengan produk-produknya kepada masyarakat Surabaya. Dengan mengikuti Surabaya Orchid Show, Susan berharap masyarakat akan semakin mengenal tentang tanaman anggrek. “Setelah acara ini, kami berencana mengikuti pameran anggrek internasional di East Java Orchid Show pada September nanti,” ucapnya.

“Aklimatisasi merupakan proses adaptasi tumbuhan dari lingkungan in vitro yang terkontrol seperti di dalam botol menuju ke alam bebas,” tutur Neno membuka materi “Cara Mudah Aklimatisasi Anggrek”. Proses aklimatisasi dilakukan ketika tanaman masih berada dalam faseplantlet atau tumbuhan muda. Dari proses aklimatisasi tersebut, tumbuhan akan mengalami pertumbuhan hingga menjadi tanaman dewasa serta dapat berkembang. “Hal ini menjadikan aklimatisasi sebagai proses yang kritis dalam tumbuh-kembang tanaman anggrek,” jelas Neno.

Oleh karena itu, terdapat beberapa hal penting untuk diperhatikan sebelum melakukan proses aklimatisasi anggrek. “Poin penting pertama yaitu mencari media untuk anggrek yang dapat didapatkan di berbagai toko perlengkapan taman,” sebut Neno. Contoh media yang dapat digunakan untuk aklimatisasi anggrek ada bermacam-macam, mulai dari arang, pakis, hingga sphagnum atau peat moss. “Poin penting berikutnya yaitu anggrek yang akan diaklimatisasi harus dalam keadaan steril serta bebas dari berbagai virus dan bakteri,” lanjutnya.

Proses sterilisasi anggrek dapat dilakukan dengan cara merendam tanaman di dalam fungisida. “Terakhir, kita harus menghindari melukai tubuh anggrek ketika sedang dalam proses pemindahan dari lingkungan in vitro ke media,” tegas Neno. Hal ini dikarenakan luka pada tumbuhan anggrek akan memengaruhi kehidupannya setelah proses aklimatisasi. “Apabila kita berhati-hati serta menjaga kesterilan anggrek, maka proses aklimatisasi akan berjalan dengan lancar,” simpul Neno.(cbw)