Bahas Data Science sebagai Masa Depan hayuning August 7, 2022

Bahas Data Science sebagai Masa Depan

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) terkhusus Program Studi Teknik Informatika mengadakan webinar Data Science pada Sabtu, 6 Agustus 2022. Dengan topik “Data Science: Having Fun with Python Programming Language”, webinar kali ini diharapkan dapat memperoleh ilmu baru mengenai data science serta penggunaan alat popular diranahnya yaitu bahasa pemrograman python. Webinar ini mengundang narasumber yang ahli pada bidang pemrograman, yaitu Ahmad Miftah Fajrin, S.Kom., M.Kom., yang juga adalah Dosen Fakultas Teknik Ubaya. Sedikitnya puluhan dari kalangan Ubaya dan umum turut meramaikan webinar Data Science yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom.

Membuka pemaparan materinya, Miftah mengenalkan secara mendasar dari data science itu sendiri. Data science adalah sebuah multidisiplin yang membantu kita untuk memproses data kecil hingga besar. Hasil proses data tersebut nantinya akan digunakan menginterpretasikan banyak hal. “Misalnya di Twitter terdapat banyak tagar yang mengatakan ‘Miftah itu Ganteng’, ‘Miftah tidak jelek’, itu semua bisa diambil kesimpulan, apakah Miftah layak menjadi calon presiden dengan menggunakan data science,” papar Miftah.

Data yang telah diperoleh tersebut melalui proses, dimulai dari obtain yaitu penggalian data dari sumber yang terpercaya; scrub yaitu pembersihan data sesuai dengan standar yang diinginkan; explore yaitu pencarian metode yang sesuai untuk diaplikasikan dalam pemrosesan data; model yaitu pembangunan prediksi interpretasi dari data yang diperoleh; sampai dengan interpret yaitu penyimpulan hasil proses data.

Sebelumnya disinggung juga oleh Miftah bahwa dewasa ini terdapat banyak data yang dapat ditemukan di mana saja, seperti sosial media dan e-commerce. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang memudahkan pertukaran informasi satu orang dengan yang lainnya. Maka dari itu, prospek kerja sebagai seorang data scientist akan banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan besar seperti, Telkomsel, Tokopedia, Bank-bank, dan lain-lain. “Latar belakang yang penting sebagai seorang data scientist adalah pandai di bidang matematika, statistika, teknik, dan manajemen,” ujar Miftah.

Tidak hanya memiliki demand sumber daya manusia (SDM) yang kelak akan tinggi, tetapi bekerja sebagai seorang data scientist membawa dampak yang besar pada berbagai bidang. Hal ini dikarenakan pekerjaan data scientist berkutat dengan berbagai data yang nantinya akan diproses sedemikian rupa. “Kita sudah tidak sesulit dulu lagi dalam mengolah data, karena menggunakan bahasa pemrograman, maka segala bidang kerja dan usaha nantinya akan banyak dimudahkan,” kata Miftah.

Pengenalan data science yang dipaparkan oleh Miftah berhasil menarik banyak pertanyaan dari para peserta, salah satunya adalah Fahmy Paiziah dari SMA Nation Star Academy Surabaya. “Apa yang membuat data scientist lebih besar dari software engineer?” tanya Fahmy. Menanggapi hal tersebut, Miftah menjelaskan dari perbedaan fokus pekerjaan yang dilakukan dari dua profesi. Software engineer adalah seseorang yang membangun sebuah media pengumpulan data, sedangkan data scientist pengolahnya. “Misalnya seperti Starbucks memiliki software engineer yang membantu mereka membuat situs pemesanan, tanpa adanya analisa data yang dapat memprediksi hasil penjualan,” tutup Miftah. (mon)