50 Juta Vaksin COVID-19 untuk Anak Rencana Diberikan Juli 2021 samueldim July 19, 2021

50 Juta Vaksin COVID-19 untuk Anak Rencana Diberikan Juli 2021

Illustration designed by vectorjuice / Freepik
Baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat ederan terkait izin penggunaan vaksin Sinovac pada anak usia 12-17 tahun.
Hal ini dilakukan mengingat tingginya kasus COVID-19 pada anak di Indonesia yang saat ini telah mencapai 12,5 persen.
Bahkan, case fatality rate (CFR) atau angka kematian COVID-19 pada anak di Indonesia paling tinggi di dunia dengan persentase 3-5 persen.
Dr. Agus Cahyono spesialis anak di RS Bhakti Dharma Husada Surabaya mengatakan, pemberian vaksin COVID-19 pada anak usia 12-17 tahun dilakukan karena jumlah populasi pada anak-anak usia tersebut sudah cukup untuk dilakukan studi.
‘Usia 12-17 tahun jumlah populasi studinya sudah cukup. Tentang keamanannya bagaimana, efektifitas vaksinnya bagaimana, sehingga dipebolehkan di usia itu. Kalau di bawah 12 tahun, jumlah populasi studinya belum cukup untuk diambil suatu kesimpulan boleh tidaknya vaksin itu diberikan. Karena izin untuk vaksin kan nggak sembarangan,’ kata Dr. Agus ketika dihubungi Basra, Rabu (30/6).
Terkait takaran dosis yang diberikan yakni sekitar 600 SU/05 mL (medium dose). Pasalnya, profil imunogenesitas dan keamanan pada dosis medium (600 SU/05 mL) lebih baik dibandingkan dosis rendah (300 SU/0,5 mL).
‘Untuk takaran dosisnya itu kan sudah dituliskan di surat edaran BPOM,’ tutur Dr. Agus.
Terkait efek samping dari vaksinasi tersebut, dokter sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Ubaya ini mengungkapkan, jika efeknya sama dengan vaksinasi pada umumnya.
‘Yang sudah ditulis dalam surat edaran kan tidak dilaporkan, atau relatif aman. Mungkin ya ada demam, tapi sedikit,’ ungkapnya.
Untuk persiapan sebelum anak melaukan vaksinasi, Dr. Agus mengatakan, jika anak harus sehat, optimal, dan gizi anak terpenuhi dengan baik.
Selain itu, orang tua perlu memberikan edukasi yang baik bagi anak-anak mengenai vaksinasi dan protokol kesehatan.
‘Berikan edukasi yang baik bagi anak-anak. Nutrisi anak harus dicukupkan. Karena kalau nutrisi anak kurang, dampak vaksinnya juga kurang maksimal.
Orang tua juga perlu diberikan pengarahan. Misalnya kalau ada dampak vaksin seperti panas atau rewel, harus pergi kemana itu harus disampaikan. Di mana orang tua harus melapor, nggak perlu khawatir itu juga harus disampaikan,’ tambahnya.
Tak lupa, ia juga mengimbau para orang tua untuk tetap memperhatikan anak ketika berada di luar rumah.
‘Intinya jangn biarakan anak keluar, kalau nggak penting. Kalau keluar harus menjaga protokol kesehatan. Berikan edukasi yang baik, orang tua harus memberi contoh yang baik, anggota keluarga juga harus bekerja sama, jangan nggak percaya COVID-19 seenaknya sendiri. Nanti orang lain yang kena,’ pungkasnya.
Diketahui, rencananya pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi 50 juta anak Indonesia untuk usia 12-17 tahun akan dimulai pada Juli mendatang secara bertahap.
Sumber: kumparan.com