Susul Kebijakan Hybrid Learning, Ubaya Tingkatkan Keamanan Kampus samueldim July 18, 2021

Susul Kebijakan Hybrid Learning, Ubaya Tingkatkan Keamanan Kampus

Menyusul kebijakan hybrid learning yang diterapkan Universitas Surabaya (Ubaya), Direktorat Layanan Umum Ubaya berkomitmen untuk menegaskan kembali keamanan di lingkungan kampus melalui tindakan pencegahan dan antisipasi kebakaran yang ada di lingkup Kampus Ubaya. Oleh karena itu pada Kamis, 17 Juni 2021 silam, Direktorat Layanan Umum Ubaya bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya untuk mengadakan Pelatihan Evakuasi dan Pemadaman Kebakaran kepada tim Satuan Pengamanan (Satpam) yang bertugas di lingkup Ubaya. Acara diikuti setidaknya 40 tim Satuan Pengamanan Kampus Ubaya, di halaman dekat Gedung Baru Fakultas Teknobiologi.

“Terima kasih atas kesediaannya kepada tim Pemadam Kebakaran Surabaya untuk berbagi ilmu,” terang Kristoforus Hidayat Abadi, S.Kom., M.M., MTA., selaku Direktur Layanan Umum. Pada kesempatan ini beliau juga berharap bahwa pelatihan yang diberikan kembali merefresh penggunaan alat pemadam kebakaran, khususnya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) serta teknis penggunaan Hydrant. “Akan bermanfaat untuk mencegah dampak yang ditimbulkan dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Ketika suatu saat terjadi, kita sudah siap, pelatihan selanjutnya akan diikuti regu yang berbeda supaya lebih siap,” terang Kris.

Pada kesempatan ini Subianto, selaku Koordinator Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya memberikan materi mengenai Api, seluk beluk APAR, proses evakuasil, serta seluk beluk alat hydrant dan susunan regu hydrant. “Api adalah oksidasi cepat yang terjadi karena bahan bakar mencapai titik didih tertentu, dan dipicu oleh panas,” terang Subianto. Ia pun mengingatkan bahwa masing-masing bahan bakar memiliki titik didih yang berbeda, sehingga selain memadamkan api penting juga untuk menetralisir panas yang ada di sekitar supaya kebakaran tidak semakin luas. “Yang juga perlu diperhatikan adalah perambatan panasnya, melalui konduksi (panas melalui benda logam), konveksi (panas karena aliran udara), dan juga radiasi (paparan lagnsung,” terangnya. Ia pun melatih tim Satuan Pengamanan Ubaya untuk memiliki insting yang tepat dalam menganalisa sifat bahan, supaya tidak salah dalam memberi tindakan saat terjadi kebakaran. (sml)