Bahas Pencegahan Adiksi dan Penangannya samueldim May 7, 2021

Bahas Pencegahan Adiksi dan Penangannya

Jumat, 24 April 2021 Program Studi Magister Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan seminar bertajuk “Adiksi Strategi Pencegahan dan Penanganannya”. Kegiatan dilaksanakan guna berbagi pengetahuan psikologi seputar adiksi. Berlangsung menggunakan zoom, sedikitnya 121 peserta dari berbagai kalangan hadir. Program Studi Magister Psikologi Ubaya mendatangkan dua narasumber, yakni: Dr. Elly Yuliandari, M.Si, Psikolog selaku Dosen Magister Psikologi Sains Ubaya dan Felix Handani S.Kom., M.Kom selaku Dosen Teknik Informatika Ubaya.

Elly membuka diskusi dengan membahas Social Media Addiction. Menurutnya, kasus kecanduan sosial media semakin meningkat sehingga menjadi masalah yang perlu kita perhatikan bersama. Elly berpendapat bahwa sosial media memberi dampak yang mengarah pada dua sisi, yakni positif dan negatif. “Orang menjadi well being karena bisa mendapatkan simulasi positif, inspirasi, dukungan, informasi, dan keterampilan karena semua ada di sosial media,” ujarnya. Namun Elly menuturkan bahwa sosial media juga memungkinmental health problem untuk muncul. “Orang mulai merasakan kenikmatan melakukan relasi secara online, sehingga mereka mulai menarik diri dari lingkungan sosial yang real,” lanjutnya. Elly juga menambahkan beberapa cara penanganan adiksi, yakni: psikoanalisa, mindful, flow, cognitive, 12 steps program, dan cognitive behavior therapy.

Diskusi dilanjutkan oleh Felix dengan membahas Internet Addiction. Menurutnya, internet sekarang sebagai jendela namun juga bisa menjadi penjara dunia. “Namun, sekarang ada gamification yaitu sebuah pengaplikasian elemen dan prinsip game pada produk yang bukan game,” jelasnya. Felix mengatakan bahwa gamification bekerja dalam bentuk yang menarik dari sisi tampilan dan alur sehingga mendorong pengguna untuk terlibat di dalamnya. “Jadi kita perlu self-controlling supaya bisa melihat dan mengontrol kegiatan internet,” lanjutnya.

Pemaparan materi menarik banyak pertanyaan dari para peserta, salah satunya Lina Afriyana. “Bagaimana secara teknis untuk menyeimbangkan penggunaan internet secara pribadi dan pekerjaan sehingga tidak berlebihan?” tanyanya. Felix menjawab bahwa hal ini dapat diatasi dengan monitoring waktu akses internet dalam seminggu setelahnya beri batasan supaya tidak berlebihan. “Mematikan notifikasi pada beberapa aplikasi yang digunakan untuk kesenangan ketika sedang bekerja juga dapat dilakukan,” tuturnya. (et)