Gencarkan Program Asuh Prodi Unggul hayuning July 31, 2019

Gencarkan Program Asuh Prodi Unggul

SURABAYA, Jawa Pos – Program studi (prodi) di Indonesia yang belum terakreditasi maupun masih terakreditasi C masih tinggi. Karena itu, Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) membuat program asuh menuju program studi unggul. Yakni, perguruan tinggi (PT) yang terakreditasi A mendampingi PTS di klaster 3 maupun 4.
Berdasar data Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII tahun lalu, total ada 2.035 prodi. Sebanyak 629 prodi masih terakreditasi C. Yang belum terakreditasi sejumlah 204 prodi.
Sekertaris Pelaksana LL DIKTI Wilayah VII Dr Widyo Winarso menyatakan, prodi dengan akreditasi C akan selalu ada. Sebab, selalu ada pendirian prodi baru. Meski begitu, LL DIKTI juga telah melakukan pendampingan sistem penjaminan mutu internal (SPMI) dan sistem penjaminan mutu eksternal (SPME). ‘Ubaya itu terus dilakukan. Termasuk pendampingan penyusunan instrukmen dan melakukan monitoring serta evaluasi (monev),’ katanya.
Kemenristekdikti juga mencanangkan program asuh menuju program unggul sejak tiga tahun lalu. Perguruan tinggi yang ditunjuk sebagai pengasuh, di antaranya, Universitas Surabaya (Ubaya) dan STIE Perbanas.
Ubaya merupakan PT yang terakreditasi A. Tahun ini Ubaya kali pertama bergabung dalam program asuh menuju prodi unggulan batch 2. Total ada enam PT yang diasuh. ‘Biasanya, program ini dibuka setahun sekali. Tahun ini ada dua kali. Ubaya baru ikut di batch 2,’ ujar Manajer Pengembangan dan Penerapan Standar di Direktorat Penjaminan Mutu dan Audit Internal Ubaya Audia Ratnasari.
Audia mengatakan, Kemenristekdikti menunjuk PT yang sudah terakreditasi A untuk membimbing PT yang prodinya masih banyak C untuk menjadi B. Kemudian, PT asuh yang dibimbing juga disarankan dalam kategori 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) di Indonesia. ‘Kami mengajukan enam PTS dalam kategori tersebut. Ada enam yang kami asuh,’ paparnya.
Audia menjelaskan, target Kemenristekdikti membantu 20 prodi yang masih terakreditasi C. target tersebut bisa diperoleh dari enam PT asuh. ‘Jadi, bukan satu PT 20 prodi, tetapi bisa tersebar di enam PT asuh,’ jelasnya.
Untuk menyukseskan program tersebut, lanjut dia, Ubaya telah mengunjungi enam PT asuh secara langsung. Kemudian, dilanjutkan melaksanakan lokakarya yang rencananya berlangsung hari ini. Seluruh PT asuh yang menjadi binaan Ubaya akan diundang untuk menyamakan persepsi SPMI. ‘Kami membimbing dari sisi kacamata SPMI, audit mutu internal, dan struktur penjaminan mutu,’ kata Audia.
Menurut dia, target program asuh tersebut tidak hanya secara langsung meningkatkan akreditasi, tetapi juga secara tidak langsung melaksanakan penguatan sistem penjaminan mutu internal. ‘Jadi, diharapkan nanti ketika mereka mengurus akreditasi bisa naik level,’ paparnya.
Sementara itu, Ketua STIE Perbanas Dr Yudi Sutarso mengatakan bahwa STIE Perbanas menjadi PT pengasuh sejak 2017. Pada 2017, hanya ada dua PT asuh. Pada 2018 ada tiga PT asuh dan tahun ini empat PT asuh. ‘Berbagai upaya pendampingan PT asuh sudah dilakukan,’ katanya. (ayu/c15/ady)
JawaPos, 30 Juli 2019