Menggali Semangat Mahasiswa Berkarya fadjar May 19, 2010

Menggali Semangat Mahasiswa Berkarya

Menjadi sukses di industri kreatif khususnya yang berkaitan dengan desain, fotografi dan industri musik, tidak sulit. Asalkan ada kemauan dan niat mau belajar dengan ahlinya.

Inilah yang ditawarkan dalam LA Lights Campus Edutainment yang berlangsung di Surabaya, 17-20 Mei 2010. Para mahasiswa Surabaya ditantang untuk membuat cover album dan packaging untuk Niory band yang lahir dari LA Lights Community Start Up 2009.

AGUNG NUGROHO Brand Manager PT Djarum dalam temu media di Surabaya, Senin (17/05), mengatakan, LA Lights Campus Edutainment tahun ke empat ini bertema “Creativepreneuer”. Tema ini mengacu pada perkembangan teknologi yang menuntut generasi muda di seluruh belahan dunia untuk jadi kreatif dan memiliki kemampuan yang baik.

“Namun seringkali kemampuan dan kreativitas ini tidak dapat dibina secara keseluruhan di bangku sekolah atau universitas. Tujuan diadakan LA Lights Campus Edutainment untuk mengedukasi para pelajar khususnya mahasiswa tentang berbagai macam bidang keahlian yang tidak didapatkan di kampus, namun banyak diminati dan bisa jadi sumber penghasilan yang menjanjikan,”tukasnya.

Sementara itu, TIARA dari Genta Production mengatakan dalam setiap event LA Lights Campus Edutainment seluruh alumni juaranya akan dilibatkan dalam kegiatan promosi. Ini makin mengasah kemampuan mereka dan banyak pengalaman yang diperoleh.

“Banyak beragam aktivitas yang digelar mulai dari indie musik sampai pendidikan. Seluruh juaranya akan bersinergi dalam setiap kegiatan. Contohnya, mereka yang berhasil menang diberi order membuat cover album dari pemenang LA Lights Community Start Up 2009,”tukasnya.

LA Lights Campus Edutainment 2010 digelar di kampur STIESIA dan Ubaya, yang dimeriahkan Kotak, The Dance Company, Gecko pemenang LA Lights Indifest 2009, AGUS RINGO sebagai host dan penampilan-penampilan dari UKM kampus-kampus Surabaya.

Sedangkan para profesional yang dihadirkan untuk memberikan workshop, tambah TIARA, FIRDAUS FADLIL editor majalah musik dan MAYUMI HARYOTO desainer dan ilustrator muda. (tin)

dikutip dari suarasurabaya.net, 18 Mei 2010

Ilustrator Masih Terpinggirkan
Selasa, 18 Mei 2010 | 10:52 WIB

SURABAYA ndash; Profesi ilustrator di Indonesia masih terpinggirkan. Mereka yang menekuni profesi ini pun banyak yang memilih hengkang ke luar negeri untuk bisa lebih berkembang. Padahal, banyak ilustrator muda yang terus bermunculan.

Salah satu ilustrator terkemuka di Indonesia, Mayumi Haryoto mengatakan, para ilustrator seperti dirinya masih dipandang sebelah mata di industri kreatif maupun industri grafis di Indonesia. Mereka belum dianggap sebagai seorang seniman atau pekerja seni yang bisa menentukan penjualan sebuah produk. Baik itu media massa seperti majalah, sampul kaset atau sampul CD.

“Di sini (Indonesia), kami masih dianggap hanya seorang tukang gambar. Inilah yang menyebabkan banyak yang memilih menjadi ilustrator di luar negeri,” kata Mayumi, Senin (17/5).

Alasan inilah yang mendasari Mayumi menerima ajakan PT Djarum untuk ikut terlibat dalam LA Lights Campus Edutainment 2010. Di ajang ini, Mayumi siap berbagi ilmu dan pengalaman kepada ilustrator muda di kampus-kampus perguruan tinggi.

Dengan tema “Creativepreneur”, ia akan mengupas dan melakukan workshop pembuatan ilustrasi di dua kampus di Surabaya. Selasa (18/5) malam ini, workshop digelar di kampus STIESIA. Sementara Kamis (20/5) lusa, giliran kampus Universitas Surabaya yang menjadi tempat workshop.

Menurut Mayumi, generasi muda perlu dikenalkan dengan dunia ini agar semakin banyak bermunculan tenaga ilustrator profesional. Apalagi profesi ini tidak membutuhkan piranti lunak atau teknologi tertentu sebagai modal utama. Kreativitas juga bukan hal yang paling pokok untuk dimiliki.

“Banyak yang tanya saya pakai (program) apa untuk membuat gambar-gambar yang saya rancang. Jawaban saya cuma satu, saya pakai niat untuk melakukan semua proses berkreasi,” kata gadis yang selalu bertopi ini.

District Manager PT Sumber Cipta Multiniaga (Djarum), Agung Nugroho, mengatakan perkembangan teknologi di seluruh belahan dunia menuntut generasi muda memiliki kreativitas dan skill yang memadai. Namun kemampuan dan kreativitas ini seringkali tidak dapat dibina secara utuh di kampus.

“Karena itu, kami mencoba menghadirkan skill ini ke kampus. Ini bisa jadi profesi yang menjanjikan,” kata Agung.

Untuk Campus Edutainment kali ini, ilustrasi cover dan fotografi yang jadi pilihan. Sebab menurut survei LA Lights, kedua bidang ini yang sedang digandrungi para mahasiswa. Untuk mentor workshop fotografi, dihadirkan Firdaus Fadlil. Fotografer senior yang telah memiliki pengalaman mengabadikan aksi para artis nasional dan internasional ini akan menjadi salah satu pemandu.

Sementara untuk mewadahi pemilik talenta lainnya, LA Light menjadikan Niory, band yang lahir dari LA Lights Community Start Up 2009, sebagai model. “Band pemenang ajang tersebut akan dibuatkan cover oleh peserta Campus Edutainment tahun ini,” kata Agung.rey

dikutip dari Surabaya Post, 18 Mei 2010