Selain akademik, Universitas Surabaya (Ubaya) menjadi perguruan tinggi swasta yang unggul dalam bidang nonakademik. Hal itu menjadi komitmen Ubaya untuk mencetak mahasiswa berprestasi sesuai minat dan bakatnya.
Salah satu kegiatan nonakademik yang mendapat dukungan penuh dari Ubaya adalah perlombaan olahraga. Ragam prestasi, baik tingkat nasional maupun internasional, telah diraih para atlet Ubaya. Bahkan, beberapa di antara mereka terpilih untuk mewakili Indonesia bertanding ke luar negeri.
Salah satu atlet Ubaya yang banyak menyumbang medali adalah Seraf Naro Siregar. Mahasiswa Fakultas Hukum itu banyak mengikuti kejuaraan wushu kategori daoshu dan gunshu putra tingkat dunia dan memboyong medali. Beberapa diantaranya medali perak pada Riyadh 2023 World Combat Games di Riyadh, Arab Saudi. Pada tahun yang sama, Naro juga meraih perunggu pada Asian Games 2023. Medali emas juga pernah diperolehnya pada kejuaraan SEA Games 2021.
Mengikuti kejuaraan nasional dan internasional telah dijalani Naro sejak duduk di bangku sekolah. Berkat prestasinya, dia mendapat beasiswa prestasi unggulan olahraga dan seni dari Ubaya. Beasiswa berupa gratis uang kuliah selama delapan semester. “Memang dari awal saya tertarik untuk kuliah di Ubaya karena banyak atlet senior yang berkuliah di sana. Selain itu, saya tahu Ubaya adalah kampus swasta berkualitas yang sangat mendukung pendidikan atlet,” ungkapnya.
Dukungan tidak hanya diberikan melalui beasiswa, tetapi juga kegiatan pembelajaran selama kuliah. Naro mengatakan, para dosen memberikan arahan terkait pengambilan satuan kredit semester (SKS) sesuai dengan kapasitas pembagian waktu antara belajar dan berlatih. Wakil Rektor III Ubaya Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Dr Apt Christina Avanti menerangkan bahwa Ubaya memberikan sistem rekognisi khusus bagi para atlet mahasiswa melalui ekuivalensi karya dan prestasi. “Prestasi atlet dapat diakui dengan pemberian poin yang menentukan besaran beasiswa. Prestasi dapat dijadikan laporan akademik untuk merekognisi SKS dan nilai oleh program studi yang bersangkutan. Hal ini sekaligus mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” jelasnya.
Dia menambahkan, Ubaya memiliki sistem kurikulum atlet yang terstruktur. Setiap pelatih mempunyai kurikulum yang terencana pada tiap semester. Perkembangan latihan dipantau secara cermat dengan evaluasi dan perencanaan pada tiap sesi latihan. Selain itu, ada monitoring dan evaluasi yang memastikan para atlet tidak hanya berkembang dalam bidang olahraga, tetapu juga tetap menjaga prestasi akademik.
Ubaya juga memberikan fasilitas lengkap bagi atlet saat mengikuti kejuaraan. Fasilitas meliputi pelatih profesional, dukungan ofisial, transportasi, akomodasi, konsumsi, seragam, jersey, uang saku, dan kebutuhan lainnya. Mereka juga mendapatkan dispensasi kuliah, surat tugas, dan biaya studi yang berfokus pada prestasi olahraga.
“Ubaya memiliki visi yang jelas untuk mengembangkan prestasi atlet tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Upaya yang dilakukan adalah talent scouting, pelatihan terstruktur oleh pelatih kontrak, dan monitoring yang ketat. Ini juga berlaku untuk bidang seni, penalaran, dan kewirausahaan,” imbuh Christina. Dia berharap Ubaya bisa menjadi rumah atlet unggulan yang nyaman dan tempat tercetaknya prestasi luar biasa bagi para atlet mahasiswa.
