Tip Mudik Lebaran Tetap Sehat Tanpa Membatalkan Puasa laurentiusivan April 5, 2024

Tip Mudik Lebaran Tetap Sehat Tanpa Membatalkan Puasa

Surabaya – Ramadan tinggal sepekan lagi dan sebentar lagi arus mudik akan terjadi. Mudik memang menjadi hal yang menyenangkan, namun perlu memperhatikan kesehatan saat sedang berpuasa.
Ketika mudik, masyarakat dapat menggunakan transportasi kapal, pesawat, kereta api, bus, mobil pribadi hingga motor. Bagi pemudik yang mengendarai motor memiliki banyak risiko, karena tubuh terkena cuaca, debu dan polusi selama perjalanan.

Dokter spesialis penyakit dalam RS Universitas Surabaya (Ubaya) dr Heru Wijono SpPD FINASIM menjelaskan saat berpuasa, secara garis besar seseorang hanya mengubah pola makan menjadi lebih teratur. Biasanya makan, minum saat pagi dan siang hari, saat puasa diubah ke sore dan malam sampai sahur.
Pada saat mudik dan sedang berpuasa, salah satu hal yang perlu dijaga ialah kebutuhan cairan tubuh. Apa lagi ketika siang hari dengan cuaca panas membuat mudah dehidrasi.

“Pastikan kebutuhan cairan dipenuhi dengan minum sesuai kebutuhan kita dengan catatan tidak ada penyakit yang membatasi cairan yang boleh kita minum. Seperti payah (gagal) jantung, liver dan ginjal tertentu,” kata dr Heru kepada detikJatim, Rabu (3/4/2024).
Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Ubaya ini mencontohkan seseorang dengan berat badan 60 kg memerlukan 2.300 cc atau sekitar 11-12 gelas air mineral. Waktu meminum air mulai buka puasa sampai sahur.

Beberapa penyakit tertentu seperti diabetes, penyakit jantung atau penyakit kronis lainnya memerlukan pengaturan obat, seperti jadwal dan dosisnya. Sama halnya dengan penderita lambung saat mudik dan sedang puasa, disarankan untuk konsultasi dengan dokter.

“Jelas jangan minum dan makan yang merangsang lambung, seperti sambal atau spicy food, kopi juga dibatasi. Bila perlu minum obat lambung, diminum satu sampai dua kali sehari,” jelasnya.

Ia menjelaskan sebagian besar penyebab penyakit lambung adalah pola hidup dan yang tidak teratur, beban pikiran menyebabkan saraf simpatis dalam badan meningkat, sehingga meningkatkan produksi asam lambung.

Dalam ilmu gizi dikenal indeks glikemik dengan nilai 0-100, semakin tinggi nilai maka semakin besar dan cepat peningkatan gula darah setelah makan. Gula murni mudah diserap dan menaikkan gula darah dengan cepat setelah makan, maka nilai indeks glikemik di atas 70.

Sebaliknya, lanjut dr Heru, makanan dengan indeks glikemik rendah terutama yang mengandung banyak serat dan gula karbohidrat kompleks lebih lama pelepasan gulanya, sehingga gula darah tidak melonjak tinggi. Maka kadar gula darah saat berpuasa tidak melonjak tinggi dan tidak turun drastis sampai lemas.

“Kurma seratnya banyak, karbohidratnya kompleks, sehingga kalau makan kurma saat sahur, lemaknya kecil banget. Tidak semua karbohidrat dalam kurma itu langsung diserap, tapi dilepaskan dan diserap pelan pelan di saluran cerna,” ujarnya.

Bila tidak memiliki alergi, dapat mengonsumsi vitamin B, C, D dan E. “Vitamin B membantu persarafan dan perbaikan jaringan. C regenerasi Sel, D buat imunitas kita, E membantu regenerasi sel,” pungkasnya.

Sumber dan ilustrasi foto : Detik.com