Surabaya – Ibadah puasa adalah ibadah yang wajib dilakukan Umat Muslim selama Ramadan. Tetapi bagi mereka yang sedang menderita penyakit dan perlu pengobatan, ada pengecualian.
Nah bagi Anda yang menderita sejumlah penyakit dalam tetapi tetap ingin menjalankan ibadah puasa, ada beberapa hal yang perlu mewaspadai agar puasa tetap lancar tanpa gangguan berarti.
“Mereka dengan riwayat gula darah jatuh di bawah nilai normal, atau istilahnya hipoglikemia, sebaiknya diperhatikan gejala-gejala seperti keringat dingin, lemas, sulit konsentrasi, dan lain-lain,” kata dr Heru saat dihubungi detikJatim, Kamis (14/3/2024).
Selain itu, penderita penyakit kronis yang mengharuskan mengonsumsi obat rutin selama 3 kali per hari menurutnya tidak memungkinkan untuk tidak minum pada saat berpuasa di siang hari.
Lebih jauh Heru menyarankan bagi penderita penyakit dalam yang hendak berpuasa lebih baik berkomunikasi intensif dengan dokter keluarga atau dokter yang merawat semua anggota keluarga. Sebab, sebagai dokter keluarga, mereka yang paling memahami kondisi setiap pasien.
“Bisa jadi akan diminta untuk pengecekan secara mandiri oleh penderita dan dikabarkan ke dokter keluarga itu, di situ akan diatur makanan dan pola makannya yang diatur juga olah raga teratur,” ujarnya.
Bagi penderita penyakit dalam, masih bisa menjalani aktivitas olahraga. Namun, dr Heru menyarankan untuk melakukan olahraga setelah sahur dengan ringan, seperti jalan kaki atau sepeda santai.
“Juga dapat dilakukan pada waktu menjelang mendekati buka, disaat itu kita mulai merasa segar karena lemak kita mulai dilepas sebagai ganti karbohidrat yang sudah habis terpakai sebagai energi saat puasa,” pungkasnya.
Sumber : Detik.com
Gambar : Ilustrasi buka puasa. (Foto: Getty Images/Drazen Zigic)
