SURABAYA-Universitas Surabaya (Ubaya) mendorong mahasiswanya merealisasikan prototipe tugas akhir. Dengan demikian, tugas akhir mereka bukan sekadar naskah akademik. Prototipe itu menjadi bukti nyata kreativitas para mahasiswa.
Kepala Program Studi (Prodi) Desain dan Manajemen Produk (DMP) Ubaya Guguh Sujatmiko menyatakan, kampus mendukung kreati- vitas mahasiswa lewat pameran. Kemarin (21/1) pameran untuk merayakan kelulusan mahasiswa tingkat akhir berlangsung di Balai Pemuda. “Prodi DMP tidak sekadar mempresentasikan naskah akademik, tapi juga realisasi tugas akhir mereka,” terangnya kepada Jawa Pos.
Menghadirkan prototipe menandai akhir pembelajaran mahasiswa DMP sesuai dengan kurikulum yang
diusung Ubaya. “Mencakup kolaborasi, komunikasi, dan konsep kewirausahaan kreatif,” jelas Guguh.
Dia berharap pameran prototipe juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk menjalin koneksi dengan dunia industri. “Mereka juga mendapatkan pengakuan atas karya-karya mereka,” ungkapnya. Balqis Hanif Islamiya mendesain tas yang efisien untuk solo traveling. Dinamai Solopac, tas itu terdiri atas tiga model yang bisa digabung menjadi satu. Yaitu, tas tangan, tas selempang, dan tas punggung. Dengan begitu, para penyuka petualangan solo tidak perlu lagi bingung memikirkan jenis tas yang tepat. “Jadinya lebih praktis,” katanya.
Tak kalah inovatif, Maria Emanuela Metekohy mendesain buku pop-up yang bermuatan edukasi olah sampah. Sasaran pembaca buku itu adalah anak-anak berusia 4-6 tahun. “Dalam buku ini, ada ilustrasi tiga dimensi untuk memudahkan anak-anak menangkap nilai edukatifnya,” ujar mahasiswi yang tinggal di Lidah Kulon tersebut. (leh/c14/hep)
Sumber: Jawapos
