Surabaya – Menjelang pergantian tahun, Universitas Surabaya (Ubaya) menambah jumlah guru besar (gubes) dari berbagai fakultas kemarin (20/12). Total ada enam gubes baru dari tiga fakultas. Yakni Fakultas Teknik, Fakultas Hukum, dan Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Enam guru besar itu adalah Rudy Agustriyanto, Elieser Tarigan, dan Putu Doddy Sutrisna dari Fakultas Teknik; Atik Krustiyati dan Hesti Armiwulan Sochmawardiah dari Fakultas Hukum; serta Putu Anom Mahadwartha dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika.
“Masing-masing menyampaikan orasi ilmiah yang konstruktif,” kata Rektor Ubaya Benny Lianto. Menurut dia, gubes menjadi pilar-pilar pengetahuan di kampus. Semakin banyak gubes, semakin kuat mutu dan kualitas perguruan tinggi. “Selain itu, bertambahnya guru besar akan mendorong kinerja Ubaya sebagai kampus inovasi berbasis riset dan world class university,” imbuhnya. Dia menyebut momen pengukuhan itu juga sebagai kado akhir tahun.
Pada kesempatan yang sama, Putu menyampaikan orasi ilmiahnya yang bertajuk Apakah Kita Semua Penjudi? Ambiguitas Efficient Market Hypothesis yang Mendorong Gambler Behavior. Topik itu linier dengan materi yang selalu dia bahas sejak strata satu. Khususnya bidang keuangan dan investasi terkait pasar modal. “Masyarakat sering salah kaprah, merasa tidak berjudi, padahal perilakunya berjudi,” ungkap pria yang juga menjabat dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya tersebut. Itulah mengapa, lanjut dia, masih banyak orang yang tergiur iming-iming keuntungan instan dari investasi bodong. (zam/c7hep)
Sumber: Jawapos
