Ribuan Direktur dan Manajer Ikuti ANEC 2009 fadjar May 4, 2009

Ribuan Direktur dan Manajer Ikuti ANEC 2009

SURABAYA – Sebuah perusahaan tidak akan maju kalau karyawannya tidak bergairah. Berdasar pemikiran itulah, PT Total Quality Indonesia, perusahaan jasa motivasi korporasi, kembali mengadakan Annual National Empowerment Congress (ANEC) dengan tema Giving is Rich kemarin (3/5). Ribuan direktur, manajer, dan karyawan dari sekitar 400 perusahaan di Indonesia memadati Supermal Surabaya Convention Center (SSCC) untuk mengikuti kongres motivasi tahunan tersebut.

Sebelum acara dimulai, direktur maupun manajer berjalan melintasi karpet merah menuju ke panggung. Tepuk tangan menggema seiring nama mereka disebut satu per satu. Misalnya saja, ketika pembawa acara menyebut nama H M. Roeslan, owner PT Wahyu Manunggal Sejati, mitra PT HM Sampoerna. Sekitar seribu orang bertepuk tangan. Mereka adalah karyawan perusahaan tersebut.

Setelah itu, pembawa acara mengundang Johan Yan, direktur PT Total Quality Indonesia, penggagas ANEC 2009. Mengenakan setelan jas hitam, dia berlari dari sisi kiri panggung. Kemudian, diikuti Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut tak kalah bersemangat. Sambil tersenyum, dia melambaikan tangan. Tak disangka, saat memasuki panggung, Gus Ipul tiba-tiba koprol. Aksi spontannya itu tentu saja mengundang tepuk tangan seisi gedung.

”Saya baru kali pertama mengikuti acara motivasi semacam ini. Entahlah, begitu memasuki ruangan ini, saya jadi terbawa suasana. Jadi ikut bersemangat,” ucapnya.

Begitu bersemangat dia melakukan aksi koprol tersebut. ”Ya, tadi melakukan dengan spontan. Saya ingin memberikan kesan mendalam untuk acara ini,” lanjutnya.

Selain Gus Ipul, hadir Wawali Arif Afandi. Acara tersebut dibuka Gus Ipul dengan pemukulan gong. Sebenarnya, ANEC 2009 akan dibuka mantan Ketua MPR Amien Rais, tapi yang bersangkutan berhalangan hadir. Dia menyampaikan pesan maafnya melalui rekaman video.

ANEC 2009 menghadirkan sembilan pembicara yang merupakan top entrepreneur di bidangnya. Mereka adalah H M. Roeslan (bos PT Wahyu Manunggal Sejati); Errol Jonathans (direktur Suara Surabaya Media); Azrul Ananda (wakil direktur Jawa Pos dan comissioner DetEksi Basketball League); Misbahul Huda (Presdir PT Temprina, Jawa Pos Group); Johan Yan dan Budiono Lie (direktur dan wakil direktur PT Total Quality Indonesia); Aulia Ersyah Marinto (vice president corporate account management Telkomsel); Sujoko Efferin (dekan Fakultas Ekonomi Ubaya); serta Nuryadi (direktur Politeknik Indonesia).

Sembilan pembicara itu berbagi tentang kesuksesan membesarkan perusahaan masing-masing dalam tiga sesi. Sesi pertama diisi Budiono Lie, Azrul Ananda, Sujoko Efferin, dan Aulia Ersyah Marinto. Sujoko Efferin dalam ceritanya menjelaskan, seorang individu harus percaya bahwa memberi akan membuat kita lebih berarti.

”Apa yang kita lakukan kalau hanya kita sendiri yang bisa memaknai, itu akan menjadi kesia-siaan. Tetapi, kalau kita memberikannya kepada orang lain, kita akan menjadi lebih kaya,” tuturnya.

Acara yang telah diselenggarakan untuk kali tiga itu cukup unik. Setiap acara membuahkan rekor Muri (Museum Rekor Indonesia). Pada 2007, mereka mendapatkan dua rekor. Pertama, kongres yang dihadiri direktur dan manajer terbanyak. Yakni, 152 direktur dan 1.415 manajer. Kedua, mindset reprogramming yang dilakukan di depan peserta terbanyak.

Tahun lalu, dua rekor tersebut dipecahkan karena jumlah direktur dan manajer yang hadir lebih banyak. Yaitu, 518 direktur dan 4.073 manajer. Kali ini, rekornya agak berbeda. Yakni, launching buku Poor is Sin karya Johan Yan dan Viruzz Marketing karya Budiono Lie dengan apresiasi lebih dari 500 direktur dan 5.000 manajer.

”Inti acara ini bukan rekornya. Tetapi, lebih kepada penyebarluasan pemikiran bahwa giving is rich. Sehingga, akan timbul motivasi di dalam sebuah perusahaan, baik pimpinan maupun karyawan,” tutur Johan Yan. (jan)

dikutip dari Jawapos 4 Mei 2009