Mahasiswa Ubaya Ciptakan Software Aksara jawa fadjar April 7, 2009

Mahasiswa Ubaya Ciptakan Software Aksara jawa

Surabaya – Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), Errista Yuniasti (24), menciptakan ‘software’ (perangkat lunak komputer) aksara Jawa yang mengubah aksara/huruf Latin ke Aksara Jawa dan sebaliknya.

‘Awalnya, saya mempelajari teori komputasi yang praktiknya sering terjadi dalam bentuk software mirip kamus dari Bahasa Indonesia ke Inggris dan sebaliknya, lalu saya berpikir yang lain,’ katanya di kampus setempat, Senin.

Dalam kesempatan itu, mahasiswi kelahiran Surabaya, 15 Juni 1985 itu, mencoba menulis ‘mangan sego telo’ pada ‘software’ miliknya, maka tampilan di bagian bawah muncul tulisan dalam aksara Jawa berbentuk ‘ho-no-co-ro-ko’ yang menafsirkan tulisan latin itu.

‘Saya menggunakan Program VB-6 (visual basic ke enam) dan program itu saya namakan Gendhis (gadis),’ kata mahasiswi Jurusan Teknik Informatika di Fakultas Teknik (FT) Ubaya yang alumnus SMA 6 Surabaya itu.

Program yang dirancang meliputi huruf, wilangan (angka), aksara murdo, aksara suoro, pepet (ucapan beberapa macam huruf e), aksara urip (ho-no-co-ro-ko), aksara mati (non-vokal), rekan (v, z, sy, dan sejenisnya), sandangan (vokal, konsonan), suku, taling, taling tarung, pangkon, cokro, pengkal, dan capil (spasi).

‘Program yang saya buat itu akan mempermudah mereka yang belajar Bahasa Jawa tanpa proses pembelajaran. Mereka yang nggak paham akan menjadi paham,’ katanya.

Namun, kata anak bungsu dari dua bersaudara itu, software yang dibuatnya itu maksimal 200 karakter, termasuk capil (spasi) di dalamnya.

Ditanya kesulitan yang dialami selama merancang software aksara Jawa itu, ia mengaku peraturan aksara Jawa yang beragam membuatnya sempat kesulitan, karena ada perbedaan aksara Jawa di Jatim, Jateng, dan Jabar.

‘Tapi, saya akhirnya menyimpulkan untuk memakai aksara Jawa yang sifatnya umumnya. Saya mencari bahan dari buku-buku berbahasa Jawa, bahkan saya menemukan buku Bahasa Jawa terbitan tahun 1966 di Pasar Blauran, Surabaya,’ katanya.

Edy M Yakub

dikutip dari Antara, 6 April 2009

Mahasiswi Ubaya Ciptakan Software Aksara Jawa

Liputan6.com, Surabaya: Errista Yuniasti, mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), menciptakan software atau perangkat lunak komputer aksara Jawa. Software tersebut bisa mengubah aksara atau huruf latin ke aksara jawa dan sebaliknya.

‘Awalnya, saya mempelajari teori komputasi yang praktiknya sering terjadi dalam bentuk software mirip kamus dari Bahasa Indonesia ke Inggris dan sebaliknya, lalu saya berpikir yang lain,’ kata Errista di Kampus Ubaya, Senin (6/4), seperti dikutip ANTARA.

Dalam kesempatan itu, mahasiswi jurusan Teknik Informatika ini mencoba menulis mangan sego telo pada software miliknya. Maka tampilan di bagian bawah muncul tulisan dalam aksara Jawa berbentuk ho-no-co-ro-ko yang menafsirkan tulisan latin itu. ‘Saya menggunakan Program VB-6 (visual basic ke enam) dan program itu saya namakan Gendhis (gadis),’ ucap Errista.

Program yang dirancang meliputi huruf, wilangan (angka), aksara murdo, aksara suoro, pepet (ucapan beberapa macam huruf e), aksara urip (ho-no-co-ro-ko), aksara mati (non-vokal), rekan (v, z, sy, dan sejenisnya), sandangan (vokal, konsonan), suku, taling, taling tarung, pangkon, cokro, pengkal, dan capil (spasi).

‘Program yang saya buat itu akan mempermudah mereka yang belajar bahasa jawa tanpa proses pembelajaran. Mereka yang nggak paham akan menjadi paham,’ kata Errista. Namun, software yang dibuatnya itu maksimal 200 karakter, termasuk capil (spasi) di dalamnya.

Soal kesulitan yang dialami selama merancang software ini, Dia mengaku peraturan aksara Jawa yang beragam membuatnya sempat kesulitan. Sebab, ada perbedaan aksara jawa di Jawa Timur, Jawa Tengah, serta Jawa Barat. ‘Tapi, saya akhirnya menyimpulkan untuk memakai aksara jawa yang sifatnya umumnya,’ ujar Errista. ‘Saya mencari bahan dari buku-buku berbahasa Jawa, bahkan saya menemukan buku Bahasa Jawa terbitan tahun 1966 di Pasar Blauran, Surabaya.'(BOG)

dikutip dari liputan6.com, 6 April 2009

Mahasiswi Ubaya Buat Software Pengubah Aksara Jawa

SURABAYA(SI) – Mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya), Errista Yuniasti berhasil menciptakan perangkat lunak (software) untuk mengubah aksara Jawa ke aksara latin,begitu pula sebaliknya.

Karya skripsi yang berjudul Pembuatan Perangkat Lunak Untuk Mengubah Aksara Latin ke Aksara Jawa dan Sebaliknya tersebut berawal ketika dirinya mengetahui banyak sekolah yang tak lagi mengajarkan bahasa daerah, yakni bahasa Jawa. Dari situlah muncul keprihatinan dalam diri Errista. Dia kemudian ingin menciptakan karya untuk mempermudah pembelajaran bahasa Jawa.

”Saya menggunakan program Visual Basic 6 untuk membuat software ini,” kata mahasiswa jurusan Teknik Informatika ini. Di dalamnya dia memasukkan dua jenis tulisan,yakni tulisan bahasa Jawa menggunakan huruf latin sekaligus huruf Jawa. Saat program dijalankan,akan terlihat dua tampilan kolom. Kolom pertama merupakan lokasi untuk menuliskan huruf awal,sedangkan kolom kedua dan lebih besar untuk menampilkan hasil pencarian.

Dengan sekali ”klik” maka huruf yang diharapkan akan muncul. Untuk mendukung perangkat lunak ini, selama satu tahun Errista mengumpulkan data maupun bahan, baik dari internet, buku,maupun wawancara dengan guru bahasa Jawa. ”Kebetulan ada saudara teman saya yang dulunya guru bahasa Jawa,”ujarnya. Tak kurang 200 karakter huruf Jawa ditanam dalam software tersebut, yang menggunakan bahasa Jawa umum. Sebenarnya banyak ragam bahasa Jawa yang bisa ditirukan, misalnya huruf Jawa Keraton atau huruf Jawa Tengah.

Namun, mahasiswa yang mendapat nilai A untuk skripsinya ini memilih memakai bahasa Jawa umum yang lebih mudah dipahami. Dia mengaku harus banyak belajar lagi untuk memahami bahasa Jawa yang ada sekarang. Beragam huruf yang ada di software tersebut, di antaranya aksara urip (honocoroko, dotosowolo, podhojoyonyo, mogobothongo), aksara mati (aksara yang menghubungkan suku kata tertutup konsonan), wilangan (angka), hingga murdha (huruf untuk digunakan kalangan tertentu, misalnya raja).

Selain itu, masih ada lagi aksara swara (untuk penulisan awal nama kota),rekan(untuk menulis serapan bahasa asing), sandangan, dan sandhangan vokal. ”Tujuan saya tak terlalu muluk. Saya hanya ingin orang tetap mencintai bahasa Jawa sekaligus mengerti hurufnya. Dengan menciptakan perangkat ini, siapa tahu ada yang merasakan kemudahan belajar memahami huruf Jawa,” cetus gadis kelahiran 15 Juni 1985 ini. (kukuh setyawan)

dikutip dari Koran Sindo, 6 April 2009