Beradu Ketangkasan di Industrial Games XVIII Ubaya fathulhusnan February 6, 2009

Beradu Ketangkasan di Industrial Games XVIII Ubaya

Ada pemandangan berbeda di Pakuwon Trade Center (PTC) Zona China kemarin (5/2). Sekelompok remaja berbaju putih abu-abu tampak berlarian di kawasan perbelanjaan itu. Mereka adalah peserta Industrial Games XVIII bertema Quality for Customers yang digelar Jurusan Teknik Industri Ubaya.

Wakil Ketua Panitia Yogi Karista Gunawan menyatakan, kompetisi tersebut bertujuan menguji strategi dan ketangkasan siswa. Industrial Games kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Dalam even kali ini, pihaknya memakai permainan halma untuk menyeleksi peserta. ”Ukuran halma ini kami buat sangat besar, yakni 10 x 11 meter,” ujarnya.

Aturan mainnya, masing-masing kelompok diwajibkan menjawab soal-soal yang diberikan panitia. Jika jawaban benar, tim bersangkutan akan mendapat soal yang lebih sulit. Selanjutnya, tim itu mendapat poin untuk menggerakkan pion-pion halma tersebut. ”Poin-poin itulah yang nanti menentukan langkah pion mereka,” jelasnya.

Pion tercepat akan mendapat poin tertinggi. Pion-pion antartim bisa melangkahi pion di depannya. Karena itu, permainan tentu butuh kecermatan. ”Peserta juga harus bermain strategi untuk mencapai finis tercepat,” tegas Yogi.

Setelah seleksi melalui permainan halma selesai, peserta menjalani seleksi kedua. Yakni, rally tenant dan rally fun. Peserta harus mencari tenant-tenant yang telah diinstruksikan panitia. ”Di tenant itu terdapat soal-soal dan permainan-permainan untuk melanjutkan rally di tenant selanjutnya,” ungkapnya.

Kompetisi yang diikuti 70 tim dari beberapa sekolah di Surabaya tersebut berlangsung cukup meriah. Dari 70 tim itu, akan ditentukan 20 tim untuk maju ke babak ke semifinal. Di final, akan dipilih 10 tim terbaik.

Industrial Game tersebut bakal berlangsung hingga besok (7/2). Untuk hari ini, diselenggarakan babak semifinal. Dalam babak ini, peserta membuat produk yang akan dinilai produktivitas dan kualitasnya. ”Yang terbanyak dan yang paling baik kualitas produknya mendapat poin tinggi,” ujarnya.

Pada babak final yang berlangsung besok, tim juga akan membuat sebuah produk yang disediakan panitia. Namun, berbeda dari semifinal, pada babak final ini juga akan ada penilaian cara bernegosiasi dengan pembeli.

Salah seorang peserta, Ryan Soegandy, mengungkapkan, game yang diikuti ini sangat seru. Meski sempat mengeluh karena banyak menguras energi, permainan cukup menyenangkan. ”Butuh strategi untuk memecahkan permainan ini,” kata pelajar dari SMAK Frateran itu. (alb/hud)

Sumber: Jawapos, 6 Feb 2009