Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Ubaya Mengembangkan Aplikasi Multimedia Belajar Alquran fathulhusnan September 12, 2008

Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Ubaya Mengembangkan Aplikasi Multimedia Belajar Alquran

Terinspirasi dari obrolan dosen dalam memberikan pelajaran mengaji Alquran kepada anaknya, mahasiswi Universitas Surabaya (Ubaya) Rika Rahmania menciptakan tugas akhir (TA) menarik. Yakni, sebuah aplikasi multimedia pembelajaran membaca Alquran dengan metode Iqra.

Rika mengaku, awalnya sama sekali tak terpikir membuat aplikasi multimedia pembelajaran membaca Alquran dengan metode Iqra itu. Awalnya, dia hanya ingin mengetahui kenapa kebanyakan masyarakat kesulitan mengajak anak-anak mereka untuk mengaji. ”Saya survei ke TPA (taman pendidikan Alquran) di daerah Tenggilis,” kata Rika yang baru selesai sidang TA pada akhir Agustus lalu.

Mahasiswi jurusan teknik informatika angkatan 2003 itu akhirnya membuat sistem yang dapat membantu masyarakat untuk belajar membaca Alquran. Untuk sistem tersebut, Rika memilih metode Iqra. Sebab, menurut Rika, Iqra direkomendasikan dalam cara belajar santri aktif (CBSA).

Dengan sistem karyanya itu, masyarakat bisa mempelajari deskripsi huruf, cara membaca huruf hijaiyah, melafadkannya dengan benar, dan mengevaluasi sendiri. Sistem tersebut dilengkapi multimedia. Dengan demikian, orang yang belajar dapat mendengarkan bunyi huruf dengan jelas saat dirinya menekan huruf tersebut.

Rika membuat tampilan menarik agar anak-anak suka. Contohnya, dalam belajar doa, terdapat satu gambar anak yang sedang mengaji dan mulutnya tampak bergerak.

Untuk membuat sistem tersebut, Rika melibatkan guru TPA di daerah Tenggilis itu. Rika juga memanfaatkan teman sehatinya untuk membaca Alquran, yang kemudian suaranya dimasukkan dalam sistem. ”Waktunya mepet. Jadi, saya minta bantuan pacar saya,” katanya lantas tertawa.

Untuk pemula, disarankan membuka halaman panduan deskripsi terlebih dahulu. Panduan tersebut berisi praktik pengucapan huruf hijaiyah. Contohnya, huruf ba’ata. Huruf itu dirangkai melalui huruf hijaiyah, yang di bawahnya ada keterangan lafal Indonesia dan di sampingnya terdapat tombol suara.

Setelah itu, orang tersebut disarankan membuka Iqra. Di halaman Iqra itu, huruf hijaiyah dilengkapi bunyi lafad. ”Sehingga, orang dapat mudah menirukan atau mempraktikkan sendiri,” kata Rika yang mengantongi nilai A untuk karyanya tersebut.

Menurut Rika, karya itu sudah diujicobakan kepada 20 siswa TPA. Berdasar hasil uji coba tersebut, tercatat 18 anak menyukai cara belajar menggunakan multimedia itu, satu anak ragu-ragu, dan satu anak lagi tidak menyukainya. Menurut Rika, karyanya tersebut akan disempurnakan lagi. Setelah presentasi tugas akhir, beberapa orang menyarankan agar karyanya itu dikomersialkan. ‘Tapi, saya belum kepikiran sejauh itu,’ ujarnya. (al/ayi)

dikutip dari Jawapos, 7 September 2008