Ubaya Menuju World Class University fathulhusnan March 12, 2008

Ubaya Menuju World Class University

Dies natalis ke-40 seolah dijadikan momentum Universitas Surabaya (Ubaya) untuk meneguhkan diri, menjadikan kampus swasta ini sebagai World Class University.

Rektor Ubaya Wibisono Hardjopranoto menargetkan, dalam waktu 20 tahun lagi Ubaya menjadi kampus internasional. ‘Mungkin terdengar ambisius, tapi setiap orang boleh-boleh saja punya cita-cita,’ katanya di hadapan peserta Rapat Terbuka Senat Ubaya kemarin (11/3).

Menjadi kampus internasional, kata Wibisono, bukan hal mustahil bagi Ubaya. Beberapa persiapan menjadi World Class University sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Di antaranya, membuka program dual degree atau kelas internasional. Dual degree atau gelar ganda itu dirintis berkat kerja sama dengan Queensland University of Technology (QUT) dan Rotterdam Business School.

Gelar ganda itu membuat mahasiswa bisa melanjutkan beberapa semester akhirnya di kampus yang telah menjalin kerja sama dengan Ubaya. Ketika lulus, mahasiswa bersangkutan bisa meraih gelar ganda dari dua kampus sekaligus. Dari Ubaya dan kampus tempat mahasiswa menempuh pendidikan selanjutnya.

Wibisono mengakui, program tersebut masih terbatas pada beberapa jurusan. Yakni, teknik informatika, manajemen, dan akuntansi. Ke depan, pihaknya menargetkan seluruh jurusan bisa melayani program dual degree itu. ‘Tantangannya cukup besar. Terutama untuk SDM, mereka harus siap menggunakan bahasa internasional sebagai bahasa pengantarnya,’ katanya.

Kendati demikian, Wibisono memahami menjadi World Class University bukan perkara mudah. Ada banyak kualifikasi yang harus dipenuhi. Selain bahasa pengantar bidang studi menggunakan bahasa Inggris, kurikulum yang digunakan pun harus berstandar internasional.

Dia tidak mengelak definisi baku soal World Class University memang masih rancu. Banyak universitas yang mengklaim sebagai kampus internasional. ‘Klaim sebagai kampus internasional memang banyak bermunculan. Namun, definisi World Class University toh belum ada kepastian. Tapi, yang penting, sejak beberapa tahun ini kami sudah sering melakukan kerja sama internasional,’ jelas Wibisono.

Untuk menuju World Class University itu, lanjut Wibisono, pihaknya juga sudah membangun beberapa supporting system. Di antaranya, memaksimalkan peran pusat bahasa dan International Village.(aga/hud)

dikutip dari harian Jawapos, 12 Maret 2008