Jurusan Teknik Elektro Universitas Surabaya kembali meloloskan 3 Project Robotika untuk visitasi pada Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2007 fathulhusnan April 20, 2007

Jurusan Teknik Elektro Universitas Surabaya kembali meloloskan 3 Project Robotika untuk visitasi pada Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2007

Ketiga robot yang berhasil lolos untuk divisitasi pada Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2007 adalah: VELOCITY_TEUS untuk jenis Wheeled, Q-lan_TEUS untuk jenis Legged, dan Saxori_TEUS untuk jenis Expert.

Hasil seleksi selengkapnya bisa dilihat di situs resmi KCRI Indonesia 2007

Artikel Media Indonesia: klik di sini untuk melihat langsung di situs web Media Indonesia

SURABAYA–MIOL: Tiga tim robot dari Universitas Surabaya (Ubaya) lolos mengikuti visitasi menuju babak final kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2007 di Surabaya pada 9-10 Juni mendatang.

‘Ketiga tim itu terdiri atas Velocity_TEUS, Q-lan_TEUS, dan Saxori_TEUS,’ ujar mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Ubaya Yoni, didampingi dua rekannya Hendra dan Arditia di Surabaya, Jumat.

Ia menjelaskan dua dari tiga robot Ubaya yang lolos itu siap diduplikasi untuk menyiapkan kehadiran tim juri yang akan melakukan penilaian terhadap performance robot yang telah berhasil dibuat.

‘Dua robot memang akan kami duplikasi untuk memaksimalkan kinerja dan performance lainnya yang selama ini telah berhasil dicatat kedua robot itu,’ tegas mahasiswa semester VIII itu.

Menurut dia, upaya duplikasi itu untuk memaksimalkan performance dan menyempurnakan kerja pada sistem robotnya, sekaligus agar mendapat nilai maksimal saat penilaian dalam visitasi, sehingga dapat lolos ke final.

‘Karena dari 72 tim yang lolos visitasi pada KRCI, nantinya masih dipilih 40 robot terbaik. Nah, duplikasi itu kami lakukan agar kami masuk dalam 40 tim yang maju ke final,’ paparnya.

Ditanya tentang waktu yang sangat sempit dengan jadwal visitasi, Arditia dari tim Robot Saxori_TEUS yang ikut dalam kelas expert mengatakan, duplikasi lebih banyak dilakukan pada bagaimana menyiapkan model dan kerangka baru dari robot.

‘Untuk sistem dan rangkaiannya sama persis dengan robot pertama yang sudah ada, sehingga tidak membuthukan waktu lama. Kami hanya akan menyiapkan kerangka alternatif agar lebih stabil dan membuat motor bekerja maksimal, sistem lainnya sama persis dengan robot yang pertama,’ ucapnya.

Hal senada disampaikan anggota tim Robot Q-lan_TEUS yang turun dalam kelas senior berkaki, Hendra.

‘Saat kami mengirim laporan dalam bentuk gambar dari kemajuan robot yang telah dibuat, agaknya masih ada kekurangan, terutama dalam hal kecepatan gerak kaki, sehingga duplikasi yang dilakukan saat ini bagaimana memperpanjang langkah sehingga bisa lebih cepat,’ ungkapnya.

Ia mengakui robot dua kaki yang dibuat timnya memang mempunyai kecepatan rendah jika dibanding dengan robot dari peserta yang mendesain dengan empat kaki, tapi ia optimistis akan mampu merebut nomor penghargaan.

‘Paling tidak, kami akan bisa menunjukkan tentang desain baru robot dengan dua kaki sebagai sebuah inovasi, tapi target maksimal kami adalah meraih juara, karena sebelumnya Ubaya juga pernah menang di KRCI jenis itu,’ tuturnya.

Secara terpisah, Ketua Jurusan Teknik Elektro, Ir Nemuel Daniel Pah PhD mengungkapkan keinginan untuk menduplikasi dua robot yang telah dinyatakan layak untuk divisitasi terkait dengan keinginan keras para mahasiswa untuk bisa tampil di putaran final pada 9-10 Juni mendatang.

‘Secara kebetulan, finalnya diselenggarakan di Surabaya dengan ITS sebagai tuan rumah, sehingga dana yang tahun sebelumnya disiapkan untuk keperluan transportasi tim, dialihkan ke pembuatan duplikasi robot,’ katanya.

Ditanya dana yang telah dikeluarkan untuk menyiapkan tim robot di Ubaya, ia mengaku cukup banyak, karena robot tanpa sensor dan baterai saja menghabiskan dana sekitar Rp6 juta.

‘Itu dikalikan untuk tiga robot, apalagi kami sekarang menduplikasi. Yah, tinggal hitung sendiri,’ katanya. (Ant/OL-06)