Doktor Baru S3 Psikologi Ubaya Teliti Peran Orang Tua Atasi Adiksi Smartphone Anak laurentiusivan May 30, 2024

Doktor Baru S3 Psikologi Ubaya Teliti Peran Orang Tua Atasi Adiksi Smartphone Anak

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) kembali menggelar sidang promosi Doktor. Pada sidang ke-8 ini, Maria Helena Suprapto sebagai promovenda mempresentasikan disertasinya berjudul “Parent-Child Relationship dan Kecenderungan Smartphone Addiction pada Remaja dengann Self-control dan Fear of Missing Out Sebagai Mediator” pada Selasa (21/5/2024) di Gedung Perpustakaan lantai 5 Kampus Ubaya Tenggilis.

Penelitian Helen, sapaan akrabnya, bersama Promotor Dr. Dra. Setiasih, M. Kes., Psikolog dan Ko-promotor Dr. Ide Bagus Siaputra, S.Psi dilatarbelakangi fenomena siswa SMP yang menggunakan smartphone dalam waktu yang lama. Ia mengulas peran relasi ayah dan remaja, relasi ibu dan remaja, kemampuan pengendalian diri remaja, dan Fear of Missing Out (FOMO) terhadap risiko smartphone addiction. “Penelitian ini melibatkan 681 siswa SMP di Surabaya dan Sidoarjo. Hasilnya menunjukkan bahwa kemampuan pengendalian diri dan FOMO menjadi mediator pada hubungan kedekatan relasi ibu-remaja dan kecenderungan smartphone addiction pada remaja,” jelasnya.

Prof. Dr. Yusti Probowati Rahayu, Psikolog sebagai salah satu penguji menilai fenomena ini merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Ia pun memenanyakan, “Apakah hasil riset ini dapat diimplementasikan pada keluarga yang tinggal di luar negeri?”

Mengenai hal ini, Helen menyebut karena riset ini dilakukan di Indonesia, maka ada keterbatasan dengan budaya. “Apabila hasil riset digunakan di negara lain, sepertinya harus berhati-hati. Budaya di Indonesia tidak sama dengan budaya di negara lain. Oleh karena itu perlu dilakukan riset lebih lanjut,” jawabnya.

Helen berharap, Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi ibu agar lebih proaktif dalam membina relasi yang hangat dan menyenangkan dengan remaja supaya meningkatkan kemampuan pengendalian diri, dan mengurangi FOMO, sehingga terhindar dari kecenderungan smartphone addiction. “Ayah juga disarankan untuk mengajak remaja berdiskusi tentang penggunaan smartphone yang sehat dan konten-konten yang positif. Sementara itu, remaja disarankan untuk lebih aktif dan berinisiatif menciptakan hubungan yang hangat dan menyenangkan dengan ibu,” pungkasnya. (el)