Universitas Surabaya (Ubaya) berkomitmen menjadi kampus peduli lingkungan. Komitmen ini sejalan dengan misi salah satu aktivis lingkungan terkenal, yakni Bule Sampah. Wartawan kebangsaan Jerman bersama timnya itu meluncurkan aplikasi SampApp untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah. Dalam hal ini, Ubaya terpilih menjadi kampus yang pertama kali diajak berkolaborasi. Launching SampApp dilakukan pada Kamis (7/3/2024) di Perpustakaan Lantai 5 Kampus Ubaya Tenggilis.
Bule Sampah atau nama aslinya Benedict Wermter mengatakan, Indonesia merupakan negara yang menghasilkan sampah rata-rata 7 juta ton per tahun. Banyaknya sampah tersebut hanya berakhir di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) atau malah dibakar. “Masalah inilah yang harus kita selesaikan. Melalui SampApp, kami ingin meningkatkan kesadaran tentang sampah. Ini bukan hanya untuk mahasiswa saja, namun juga untuk masyarakat luas,” jelasnya.
Mahasiswa Ubaya mendapat kesempatan menjadi kloter pertama pengguna SampApp. Keuntungan yang didapatkan yakni setelah download, mahasiswa bisa mendapat voucher ojek online secara gratis. “Terima kasih untuk Universitas Surabaya yang sudah mau terlibat kerja sama dengan kami. Pesan saya, terus aware akan lingkungan sehari-hari. Ayo buat Indonesia bersih kembali!” ujar Benedict.
Acara ini juga merupakan rangkaian dari Dialog Lintas Agama dan Dialog Kebangsaan “Bela Negara untuk Generasi Z” yang diselenggarakan oleh Departemen Pengembangan Karakter Kebangsaan Multikultur dan Interprofesional (PKKMI Ubaya). Pesan yang ingin disampaikan Ubaya kepada mahasiswa adalah bela negara dapat dilakukan dalam berbagai cara, salah satunya dengan menjaga lingkungan. (el)
