Kreasikan Food Art, Cukupi Gizi Buah Hati laurentiusivan January 25, 2024

Kreasikan Food Art, Cukupi Gizi Buah Hati

Surabaya – Ada yang berbeda di Taman Penitipan Anak (TPA) Rumah Ceria Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) kemarin (24/1). Mata anak-anak tidak bisa lepas dari meja di tengah ruangan tempat makanan dan buah-buahan tersaji apik. Dengan penataan yang begitu menarik, sajian itu jelas menerbitkan selera makan.

Fakultas Kedokteran Ubaya sengaja mengampanyekan food art di TPA itu untuk memperingati Hari Gizi Nasional 2024. “Kegiatan ini juga bagian dari kampanye pencegahan stunting,” kata Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran (BEM FK) Ubaya Moh. Sultan Takdir Alisyabana kepada Jawa Pos

Untuk membuat anak-anak berselera makan, dia mengajak para orang tua untuk kreatif menyajikan makanan. Teknik food plating itu bisa menjadi sangat menarik jika diberi sentuhan seni. Dengan demikian, anak-anak juga tidak merasa terbebani ketika harus menyantap sayuran, protein, dan buah-buahan.

Konsep food art melibatkan beragam makanan gizi seimbang untuk mencegah tengkes. Komposisinya adalah 35 persen sayuran, 15 persen protein hewani atau nabati, dan 15 persen buah-buahan. “Kalau di piring bisa ditata tiga bagian yang masing-masing sepertiga,” ungkap Sultan.

Karbohidrat bisa berupa nasi dan roti, sedangkan proteinnya bisa daging sapi atau telur. Sayur dan buah-buahan dapat disesuaikan dengan selera. Untuk keperluan mencegah tengkes, susu juga bisa ditambahkan dalam menu. “Dalam kesempatan ini, food art kami bagikan kepada 35 anak-anak Sanggar Kreativitas dan TPA Rumah Ceria,” jelasnya. 

Agus Cahyono, dosen FK Ubaya sekaligus dokter spesialis anak, kemarin membagikan tipsnya kepada orang tua. “Penanganan tengkes ini harus holistik. Pengetahuan dan ekonomi juga jadi peran penting,” ungkapnya. Dia menegaskan, stunting bisa dicegah pada masa pertumbuhan anak usia 0-2 tahun. Namun, perlu ada identifikasi mendalam agar intervensinya juga pas.

Tahun lalu, sebanyak 21,6 persen anak Indonesia mengalami stunting. Jumlah itu, merupakan yang terbanyak kelima di Asia dan ke-27 di dunia. Di Surabaya, Jawa Pos mencatat jumlah balita tengkes per November 2023 mencapai 344. Tapi, tahun sebelumnya, jumlah berada di angka 923. (zam/c18/hep)

Sumber: Jawa pos