PMM 3 Ubaya: Belajar Sementara, Berkesan Selamanya laurentiusivan January 16, 2024

PMM 3 Ubaya: Belajar Sementara, Berkesan Selamanya

Sebanyak 40 mahasiswa dari 27 Perguruan Tinggi berhasil mengikuti dan menyelesaikan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 3) selama beberapa bulan di Universitas Surabaya (Ubaya). Hadir dari 13 provinsi di empat pulau, mahasiswa PMM 3 mengikuti perkuliahan di berbagai mata kuliah pada tujuh Fakultas di Universitas Surabaya yaitu di Farmasi, Hukum, Bisnis dan Ekonomika, Psikologi, Teknik, Teknobiologi, dan Industri Kreatif.

Melalui Departemen Pengembangan Karakter Kebangsaan, Multikultur, dan Interprofesional (DPKKMI Ubaya), para mahasiswa diapresiasi dengan acara pelepasan dan makan malam bersama Ketua Program Studi (Kaprodi) masing-masing jurusan. Kegiatan ini dilakukan pada Jumat, 12 Januari 2024 di Gedung Perpustakaan Lt. 5, Kampus II Ubaya, Tenggilis.

The, Jaya Suteja, P.hD, selaku Ketua DPKKMI Ubaya menyambut hangat para mahasiswa dalam kegiatan tersebut. Tidak luput dari pengetahuan dan pengalaman, Jaya menjelaskan bahwa mahasiswa juga didukung dengan kegiatan Modul Nusantara yang dibimbing langsung oleh dua dosen dan dua mentor dari mahasiswa dari Ubaya. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pengetahuan dan wawasan para mahasiswa dari berbagai daerah. “Melalui kegiatan ini, Ubaya berharap para mahasiswa mendapatkan pengalaman baru terkait nilai-nilai keberagaman suku, agama, kepercayaan, kebudayaan, dan bahasa,” harap Jaya. 

Kegiatan Modul Nusantara ini meliputi Kebhinekaan, Inspirasi, Refleksi, dan Kontribusi Sosial. Beberapa kegiatan yang sudah dilakukan oleh mahasiswa seperti belajar kesenian Jawa Timur, diantaranya seperti tari-tarian dan alat musik khas Jawa Timur, mengunjungi museum Pawitra dan Trowulan serta live in di desa adat Bejijong. Selain itu, para mahasiswa juga ikut berdiskusi dengan Bapak Hadi Sidomulyo (Nigel Bullough) seorang pakar sejarah dan budaya Jawa kelahiran Inggris serta Kepala Desa dan pemangku adat di Desa Ngadisari tentang toleransi yang ada di suku Tengger. 

“Belajar sementara, berkesan selamanya,” ungkap Nurul Maryani dan Rizky Fitrah. Terbagi dalam dua kelompok yaitu Suro dan Boyo, keduanya selaku ketua kelompok mewakili para mahasiswa lainnya untuk menyampaikan kesan yang didapatkan selama berproses di Ubaya. Nurul Maryani merupakan mahasiswa Universitas Sriwijaya asal Palembang membagikan pengalaman yang dia dapatkan saat menjalani aktivitas di Ubaya. “Fasilitas dan sistem website akademik yang memadai sangat menunjang proses pembelajaran kami saat di Ubaya,” ungkapnya. Dilanjutkan oleh Rizky Fitrah asal Binjai yang berkuliah di Universitas Malikussaleh juga turut menyampaikan pesan hangat untuk para dosen dan pengajar yang telah membimbing mereka di Ubaya. “Terima kasih yang tak terhingga bagi para dosen Ubaya, walaupun kita tidak terus bersama tapi kami bangga bisa menjadi bagian dari Ubaya,” ujar Fitrah, sapaan akrabnya. (sin/sin)