Kupas Tuntas Terkait Penelitian Kualitatif dalam Qualitative Writing laurentiusivan December 4, 2023

Kupas Tuntas Terkait Penelitian Kualitatif dalam Qualitative Writing

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Dalam penelitian kualitatif, seseorang perlu memiliki kemampuan mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan data agar memperoleh hasil yang berkualitas serta sistematis. Oleh karena itu, pada Sabtu 2 Desember 2023 Program Studi Magister Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) menyelenggarakan sebuah kegiatan bertajuk “Academic Writing for Qualitative Research”. Kegiatan ini diharapkan memberikan edukasi bagi mahasiswa Magister Psikologi Ubaya yang sedang mengambil mata kuliah tesis terkait pemahaman mengenai paradigma dan cara menganalisis data kualitatif. Diselenggarakan secara luring di ruang kelas PD 01.03, kegiatan ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa Magister Psikologi Ubaya. Teguh Wijaya Mulya, PH. D., dan Dr. Khanis Suvianita, S.Psi, MA., selaku Dosen Fakultas Psikologi Ubaya hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini.

“Paradigma didefinisikan sebagai seperangkat keyakinan-keyakinan metafisik dasar yang sifatnya paling prinsipil,” ucap Teguh membuka sesi diskusi. Ia menyatakan bahwa paradigma dalam kualitatif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni: positivisme, interpretatif, serta kritikal. “Paradigma positivisme secara ontologis, realita diasumsikan hadir secara independen dan diatur oleh prinsip-prinsip kausal. Berkebalikan dengan positivisme, paradigma interpretatif mengasumsikan realita sebagai pemaknaan individu yang bersifat subjektif, majemuk, dan hadir dalam situasi personal, sosial, serta dapat diubah. “Paradigma kritikal memandang bahwa realita tidak sepenuhnya objektif, tetapi tidak juga sepenuhnya bersifat subjektif,” jelasnya. 

Beralih ke pembahasan berikutnya, Khanis selaku narasumber kedua membawakan materi mengenai teori dalam konteks kualitatif. “Interpretasi data harus diikuti dengan kekayaan pengetahuan yang bernama teori,” tuturnya. Khanis menyatakan bahwa sejak awal peneliti turun lapangan, sebenarnya dalam pikirannya sudah terdapat teori yang bersifat movement. “Teori menjadi landasan kita untuk memahami data yang sudah dikumpulkan dan menjadi pijakan untuk membuat interpretasi data,” ucap Khanis. Menurutnya, dalam melakukan sebuah penelitian, mahasiswa perlu memahami teori yang digunakan terlebih dahulu. “Kalau menggunakan sebuah teori, kalian perlu pahami dulu maksud, sejarah perkembangannya, kritik yang muncul dari teori tersebut,” tutur Khanis. 

Pemaparan materi dari kedua narasumber banyak menarik perhatian peserta untuk menyampaikan pertanyaan agar mendapatkan informasi lebih mendalam. “Bagaimana kita sebagai peneliti dapat mengetahui bahwa penelitian saya sudah bermakna dan berguna?” tanya salah seorang partisipan. Menjawab pertanyaan tersebut, Khanis menyatakan bahwa penelitian yang bermakna dapat dilihat melalui validasinya. Sementara itu, berguna dapat yang dimaksud yakni berguna untuk penelitian itu sendiri. “Berguna itu artinya bahwa penelitian itu bisa dibuktikan, ditulis, dan menjelaskan sesuatu.  Kalau saya meneliti polyamory maka dia berguna untuk menerjemahkan atau menjelaskan polyamory, misalnya gambarannya dalam Tionghoa,” tutup Khanis. (re1,jv/jv)