Belajar Asesmen Psikologi Bencana Bersama KSPB Ubaya laurentiusivan July 6, 2023

Belajar Asesmen Psikologi Bencana Bersama KSPB Ubaya

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Kelompok Studi Psikologi Bencana Universitas Surabaya (KSPB Ubaya) mengadakan mini workshop pada Sabtu, 1 Juli 2023. Mengangkat tema “Asesmen Psikologis Pasca Bencana Berbasis Inventori Perilaku”, kegiatan dapat membantu peserta dalam menangani kondisi korban bencana alam melalui instrumen psikologis. Dr. Listyo Yuwanto, M.Psi., Psikolog, FISQUA., selaku Dosen Fakultas Psikologi Ubaya hadir sebagai pemateri dalam workshop kali ini. Berlangsung di Ruang PC 3.2, Fakultas Psikologi Ubaya, kegiatan ini diikuti oleh 10 peserta dari kalangan sarjana, magister, profesi, dan doktoral Fakultas Psikologi Ubaya.

Pada kesempatan kali ini, Listyo menjelaskan bahwa KSPB Ubaya berfokus pada tri dharma perguruan tinggi, yaitu: pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat. Berangkat dari hal tersebut, KSPB akhirnya mengadakan workshop seputar instrumen kondisi psikologis korban pasca bencana sebagai wujud nyata dari tri dharma perguruan tinggi yang diterapkan KSPB Ubaya. “Beberapa kita ambil dari instrumen yang sudah baku kemudian diadaptasi lagi,” ungkap Listyo. Namun, menurutnya, ada pula instrumen yang dibuat sendiri oleh tim berdasarkan data-data yang dimiliki saat turun ke daerah bencana alam.

Ada beberapa materi atau instrumen yang dibahas dalam workshop kali ini, yaitu: Short Post-Traumatic Stress Disorder Rating Interview (SPRINT), Kessler Psychological Distress Scale (K6), Post Traumatic Growth, dan Psychological Disaster Risk. “Ada pula Visual Inspection Analysis yang merupakan metode untuk mengetahui pola risiko, psychological distress, serta diagnosis dan prognosis Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) ataupun Post Traumatic Growth pasca bencana,” jelas Listyo. Berkaitan dengan ini, Listyo berharap materi yang diberikan dapat memudahkan peserta dalam menangani bahkan menindaklanjuti kondisi korban bencana alam. “Penting bagi kita untuk membekali diri dengan instrumen-instrumen yang sudah baku secara metodologis, sehingga bisa lebih percaya diri saat turun lapangan,” tutup Listyo. (dhi/vnd/4352)