Webinar Strategi Pemasaran Global, Ajak Mahasiswa Kenali Karakteristik Negara samueldim March 21, 2023

Webinar Strategi Pemasaran Global, Ajak Mahasiswa Kenali Karakteristik Negara

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Universitas Surabaya (Ubaya), terkhusus Ubaya InnovAction Hub (UIH) kembali menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Ubaya Figure’s Inspiration Series”. Mengangkat tema “Strategy Startup Go Global”, kuliah tamu ini bertujuan untuk menginspirasi mahasiswa Ubaya agar dapat menjadi entrepreneur yang sukses. Diadakan pada Sabtu, 18 Maret 2023, kuliah tamu ini mengundang seorang narasumber yakni Jahja B. Soenarjo selaku Chairman Chief Executive Officer (CEO) Business Forum sekaligus Senior Advisor PT. Bawa Indonesia Global (BIG). Sedikitnya ratusan mahasiswa Ubaya turut berpartisipasi dalam kuliah tamu yang digelar secara daring melalui Zoom.

Jahja membuka diskusinya dengan membahas produk yang dapat memasuki pasar global. “Setiap negara memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga kita harus memahami kebutuhan dan prevalensinya,” tutur Jahja. Menurutnya, karakteristik yang berbeda adalah suatu budaya yang perlu diperhatikan jika ingin memasarkan barang ke pasar global. Jahja juga memberikan contoh nyata terkait perbedaan karakteristik ini. “Jika ingin memperdagangkan daging rendang ke luar negeri, maka jangan jual dagingnya tetapi jual bumbunya dan cara memasaknya,” jelas Jahja.

Selanjutnya, Jahja menjelaskan terkait analisa makro dan Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) yakni penetrability, attractiveness, dan competitiveness. “Penetrasi ke suatu negara akan sulit dilakukan jika berkaitan dengan negara yang memiliki peraturan yang ketat,” jelas Jahja. Oleh karena itu, diperlukan negara yang memiliki agreement dengan Indonesia yang mana akan berpengaruh pada harga jual suatu produk. “Sementara itu, attractiveness dilihat dari populasi, pertumbuhan, atau barang langka pada suatu negara,” ucap Jahja. Selandia Baru dapat menjadi contoh terkait attractiveness karena memiliki sedikit pabrik sehingga dapat menjadi peluang untuk mengekspor barang. Kemudian, Jahja menjelaskan tentang competitiveness. “Jika masuk ke pasar negara yang memiliki daya saing yang ketat maka akan susah,” tutur Jahja. Namun, Jahja menyatakan bahwa terdapat individu yang berhasil melakukannya karena membuat produk dan memilih pasar yang tepat.

Komunikasi merupakan hal penting lainnya yang perlu diperhatikan ketika ingin memasarkan produk di kancah internasional. “Kemampuan berbahasa itu penting, tetapi etika berkomunikasi juga sangat diperlukan,” jelas Jahja. Menurutnya, komunikasi secara visual lebih baik dilakukan dibanding komunikasi melalui pesan. “Dalam berkomunikasi konsumen, jangan terlalu memaksa, tetapi harus tetap konsisten,” tegas Jahja.

Diskusi Jahja banyak menarik perhatian para partisipan untuk bertanya. Salah seorang partisipan yakni Amirullah Achmad Nassardhi, Mahasiswa Fakultas Teknik Ubaya Angkatan 2019 melontarkan pertanyaannya “Skill apa yang menurut bapak paling berpengaruh dan bagaimana kami bisa mempelajarinya?” Menjawab pertanyaan tersebut, Jahja menyatakan bahwa dasarnya skill adalah sebuah keterampilan. “Semakin terampil, maka akan semakin dekat dengan kesuksesan,” tutur Jahja. Menurutnya, practical skill akan diasah oleh passion sehingga yang paling berpengaruh adalah passion yang ia miliki. Jahja juga memberikan beberapa patah kata sebelum menutup sesi diskusi.  “Pada kesempatan kali ini, saya mengajak dan percaya UIH juga bisa menjadi pendamping dan ikut mendorong Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk mahasiswa yang berpotensi agar dapat menjadi startup yang memasuki pasar global,” tutup Jahja. (yla, jv/vnd/4215)