JawaPos.com – Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) menggelar pameran alat pengukuran psikologis Sabtu (14/1). Selain menampilkan 32 jenis alat ukur, kegiatan itu juga menyuguhkan konferensi internasional yang dihadiri pakar dari Amerika Serikat, Spanyol, Italia, dan Polandia.
Lina Natalya selaku penanggung jawab kegiatan mengatakan, konferensi internasional pertama tentang pengukuran psikologis tersebut diselenggarakan untuk memperingati ulang tahun ke-4 pengukuran psikologis Ubaya.
Selain itu, menjadi pembuka kegiatan mahasiswa psikologi tahun ini. ”Tema yang kami angkat tetap soal pandemi Covid-19. Bagaimana perilaku dan bagaimana menghadapi era adaptasi baru ini,” kata dosen pengukuran psikologis itu kemarin.
Salah satu tema yang dibahas adalah Pandemic Casualties: Temperamental Emotional IQ Decline Among Gen X, Gen Y and Gen Z. Isinya memaparkan fluktuasi emosi individu dari berbagai generasi akibat pandemi.
”Emosi diukur dengan 32 alat ukur yang sekarang dipresentasikan mahasiswa semester III,” jelas Lina. Objek yang diukur adalah warga dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.
Menurut Lina, pameran alat ukur itu tak sebatas pemenuhan unsur kognitif. Namun, juga untuk mengembangkan soft skill mahasiswa. Mulai memperkuat jejaring hingga mempresentasikan hasil tes.
”Ini juga bagian memperkenalkan dunia luar setelah kampus,” ungkapnya.
Pameran itu juga mengenalkan 32 alat ukur yang baru. Alat tersebut diciptakan dan dikembangkan oleh pakar sejak 2010 hingga sekarang. ”Bisa disebut baru juga alat ukurnya,” ucap Lina.
Bunga Meiuliwati, mahasiswa psikologi angkatan 2021, memaparkan alat ukur achievement emotional questionnaire (AEQ). Alat ukur itu khusus untuk mengukur emosional siswa sebelum, saat, dan sesudah mendapatkan materi pelajaran.
”Kami kemas dengan permainan. Jadi, emosinya akan tampak,” tuturnya.
Sumber: jawapos.com (4179)
