Cosplay baju popcorn, es teh manis, hingga donat dikenakan sejumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya). Tujuannya bukan untuk ikut karnaval. Melainkan mengampanyekan bahaya diabetes melitus (DM). Sasarannya adalah pengunjung car free day (CFD). Terutama para milenial yang gemar makanan manis.
Mengenakan baju popcorn, Leonardo Tannur menyapa pengunjung CFD, khususnya para remaja. Selain memberikan sosialisasi langsung, Leonardo juga menyebarkan pamflet soal bahaya dan pencegahan penyakit DM. Beberapa tulisan itu antara lain berbunyi: Muka Kamu Sudah Manis, Yuk Kurangin Makan Manis.
Vera Novalita dari BEM FK Ubaya mengatakan, kegiatan tersebut adalah kampanye mengurangi konsumsi gula berlebih dan bahayanya terkena DM. Meskipun, penyakit itu bisa karena faktor keturunan. ”Indonesia tertinggi nomor 5 di dunia yang warganya kena DM,’’ ucapnya.
Mahasiswi semester V itu menuturkan, banyak orang yang kurang sadar akan konsumsi gula. Terutama anak-anak muda. Mereka gemar sekali makan makanan yang kandungan gulanya tinggi. Sementara itu, risiko DM bisa diderita siapa saja. Termasuk para remaja. ”Faktor gaya hidup juga berpengaruh,” katanya.
Olahraga dan makan sayur juga penting. Masyarakat bisa sering mengecek kadar gula darahnya. Menurut Vera, gejala sering lapar, buang air kecil, dan haus juga wajib diwaspadai. Jika seperti itu, sebaiknya dilakukan pengecekan ke dokter. Sebab, tiga hal tersebut adalah tanda seseorang terkena DM.
Kampanye sengaja dilakukan saat CFD. Sekaligus memperingati Hari DM Sedunia yang jatuh pada Senin (14/11). Mahasiswa FK Ubaya berharap, masyarakat lebih waspada dan menjaga gaya hidup. Terutama dalam mengonsumsi makanan.
Sumber: JawaPos.com
