Membangun Semangat, UKM Teater Ubaya Gelar Pentas Perdana IX samueldim December 18, 2022

Membangun Semangat, UKM Teater Ubaya Gelar Pentas Perdana IX

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Universitas Surabaya (Ubaya) mempersembahkan Pentas Perdana IX dengan tema “Aruna Djiwa”. Diadakan pada Sabtu, 17 Desember 2022, pentas ini bertujuan untuk menerapkan materi terkait keaktoran, kesutradaraan, olah vokal, dan olah ekspresi yang sebelumnya telah dipelajari anggota UKM Teater Ubaya. Setidaknya puluhan peserta dari kalangan mahasiswa Ubaya serta organisasi teater dari beberapa universitas turut hadir dalam Pentas Perdana IX. Pementasan ini digelar secara offline di Gedung Serbaguna Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Ubaya.

Fareha Fattyhana selaku mahasiswa Fakultas Farmasi angkatan 2020 sekaligus Ketua Acara Pentas Perdana IX mengatakan bahwa pentas ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat UKM Teater Ubaya. Hal tersebut turut dikaitkan dengan tema yang diangkat yakni Aruna Djiwa. “Aruna itu berarti semangat dan djiwa yakni ada pada dalam diri kita,” ucap Fareha. Dalam hal ini, Fareha juga menjelaskan bahwa semangat UKM Teater Ubaya harus dikobarkan kembali karena sebelumnya sempat terhambat pandemi. “Pentas setelah pandemi kemarin cukup berat karena peralihan dari online ke offline,” tambah Fareha. Maka dari itu, pada pementasan kali ini, UKM Teater Ubaya ingin membangun semangat sehingga dapat totalitas dalam penampilannya.

Fareha juga mengatakan bahwa pentas kali ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada anggota baru UKM Teater Ubaya. “Khusus dibawakan anak-anak baru angkatan 2022 sebagai bentuk implementasi dari materi yang disampaikan saat diklat kemarin,” ucap Fareha. Ia menyatakan bahwa semua materi terkait teater yang telah dipelajari akan diterapkan atau dieksekusi pada pementasan kali ini. Walaupun menjadi wadah apresiasi, pementasan ini memberikan tantangan tersendiri bagi anggota baru UKM Teater Ubaya. “Biasanya pementasan dimainkan oleh tiga sampai empat orang saja untuk meminimalisir kesalahan, tetapi kali ini dilakukan oleh delapan orang pemain,” ujar Fareha. Menurutnya, pementasan dengan jumlah pemain yang banyak sulit dilakukan sehingga perlu memiliki persiapan yang matang.

Besar harapan Fareha agar makna dari pementasan yang mengangkat cerita tentang keluarga ini dapat tersampaikan. “Kita ingin rasa rindu para mahasiswa khususnya anak rantau dapat terobati dengan menonton pementasan ini,” ucapnya. Tidak hanya itu, Fareha juga menyampaikan harapannya untuk UKM Teater Ubaya ke depannya. “Harapan untuk UKM Teater Ubaya, semoga kita bisa melanjutkan UKM ini sehingga dapat menjalin hubungan yang baik dengan organisasi teater di universitas lain,” tutup Fareha. (yla, jv)