Faktor Penghambat Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru fadjar August 6, 2019

Faktor Penghambat Penyesuaian Diri Mahasiswa Baru

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Keberhasilan studi mahasiswa baru ditentukan beberapa faktor salah satunya faktor penyesuaian diri. Penyesuaian diri dapat membantu mahasiswa mencapai motivational processdalam menjalani kehidupan akademik dan non akademik di kampus. Masa Orientasi Bersama yang diadakan Universitas Surabaya bagi mahasiswa baru diharapkan dapat membantu kemampuan mahasiswa baru dalam menyesuikan diri. Kemampuan mahasiswa baru dalam menyesuaikan diri beragam, terdapat mahasiswa baru yang bisa secara cepat menyesuaikan diri ataupun membutuhkan waktu lebih lama. Terdapat beberapa faktor penghambat penyesuaian diri mahasiswa baru berdasarkan penelitian Oetomo, Yuwanto, dan Rahayu (2017) yaitu faktor kecemasan akademik, kompetensi dan motivasi, hambatan fisik dan psikologis, pertemanan, serta keterbukaan dan kepercayaan diri.

Faktor kecemasan akademik, mahasiswa baru seringkali mengalami kecemasan terkait keberhasilan dalam menempuh pendidikan karena adanya kegiatan akademik seperti penugasan, ujian, praktikum, melakukan tutorial dengan dosen, dan lain-lain. Kegiatan akademik tersebut dianggap sebagai beban sehingga seringkali memunculkan perasaan ketidakmampuan dalam menjalaninya.

Faktor kompetensi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki dalam diri individu guna menjalani perkuliahan seperti halnya kemampuan intelektual serta daya konsentrasi individu, sedangkan motivasi merupakan suatu keinginan yang dalam diri sendiri untuk mengikuti proses perkuliahan, minat belajar matakuliah tertentu, harapan terhadap perkuliahan, dan kesadaran diri untuk berubah. Ketika mahasiswa baru memiliki kompetensi yang kurang maka akan menghambat proses penyesuaian dirinya.

Faktor hambatan fisik dan psikologis yaitu kesehatan fisik kemalasan, homesickness, dan persepsi tingginya beban tugas. Faktor ini membuat penyesuaian diri mahasiswa baru kurang memuaskan atau tidak sesuai dengan harapannyadalam akademik, sosial, personal-emosional, maupun kebetahan/kenyamanan dalam menjalani perkuliahan di universitas.

Faktor pertemanan, konflik antar mahasiswa baru dengan temankarena ketidakcocokan dalam berelasi dengan orang lain. Hal ini akanberpengaruh terhadap pengerjaan tugas yang terkait dengan akademik maupun non-akademik, akibatnya individu menjadi tidak konsisten dalam mengambil suatu keputusan dalam memecahkan permasalahan. Dampak lainnya, terjadi percekcokan antar anggota kelompok dan hasil yang diperoleh atau diharapkan tidak maksimal

Faktor keterbukaan terhadap saran atau kritikan dari orang lain baik akademik maupun non-akademik. Kurangnya keterbukaan dapat menghambatkemampuan bersosialisasi dengan orang laindengan berbagai macam karakterisitik, budaya, dan agama yang berbeda. Hal ini membuat mahasiswa baru menjadi tidak percaya diri dalam menghadapi berbagai perubahan yang ada di lingkungan sekitarnya.

Faktor-faktor di atas adalah faktor penghambat penyesuaian diri mahasiswa baru yang perlu diperhatikan. Agar dapat menyesuaikan diri dengan baik maka diperlukan adanya perubahan persepsi bahwa kehidupan akademik di kampus bukan sebuah beban tetapi tantangan, relasi pertemanan yang baik sehingga mampu menghasilkan dukungan sosial dalam menjalani kehidupan akademik dan non akademik, pengelolaan diri yang meliputi mengatur tujuan, target, dan proses belajar teratur, dan keterbukaan terhadap keberagaman.