Setelah Berlibur Kembali Semangat Bekerja fadjar June 14, 2019

Setelah Berlibur Kembali Semangat Bekerja

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Hukum perilaku yang menyatakan karena terlalu lama beristirahat maka akan membuat malas untuk menampilkan perilaku tertentu. Terlalu lama berlibur akan membuat nyaman dan tidak bersemangat untuk bekerja. Hal demikian mungkin dapat terjadi setelah libur panjang Idul Fitri. Setahun bekerja secara rutin dengan libur dua hari Sabtu dan Minggu dan beberapa variasi libur nasional membuat libur Idul Fitri terasa panjang dan istimewa. Panjang karena lebih dari dua hari dan istimewa liburan diisi bersama keluarga karena di satu waktu yang sama juga libur. Beberapa hari menjelang libur Idu Fitri sudah terbayang mengisinya dengan berbagai rencana. Libur panjang Idul Fitri telah usai dan sekarang waktunya kembali bekerja. Namun setelah libur panjang Idul Fitri seharusnya kembali bekerja dengan bersemangat. Mengapa demikian? Karena selama libur berbagai kebutuhan dasar dapat terpenuhi.

Kebutuhan fisiologis. Setelah sebulan berpuasa maka di momen lebaran merupakan kesempatan menikmati berbagai hidangan makanan. Terutama bagi mereka yang mudik ke kampung halaman tentu tidak akan melewatkan makanan khas rumah atau masing-masing kampung halamannya. Memori indah masa kecil terasosiasi dengan makanan khas tersebut yang belum tentu ada di tempat perantauan atau di tempat mencari nafkah.

Kebutuhan rasa aman. Kembali ke kampung halaman membuat diri memiliki keterikatan dengan tanah, rumah, ataupun dengan orang-orang yang selama ini telah dikenal. Berkumpul bersama keluarga besar dan tetangga yang telah lama dikenal membuat diri secara psikologis nyaman dan merasa aman secara fisik.

Kebutuhan kasih sayang. Berlibur Idul Fitri ke kampung halaman masing-masing untuk bersilaturahmi dan saling bermaafan menunjukkan adanya pengakuan sebagai sesama manusia yang tidak lepas dari kesalahan. Meminta maaf atas kesalahan diri sendiri dan memaafkan kesalahan orang lain terasa lebih mudah dan indah di momen Idul Fitri karena nuansa psikologisnya terasa. Perintah agama setelah beribadah puasa ditutup dengan saling bermaafan dan di saat yang sama banyak orang melakukannya merupakan dorongan luar biasa sebagai bentuk kasih sayang sebagai sesama manusia.

Kebutuhan harga diri. Dengan mudik dan bersilaturahmi maka secara tidak langsung kebutuhan harga diri akan terpenuhi. Pulang ke kampung halaman dengan tujuan bertemu keluarga besar akan menimbulkan apresiasi karena masih mengingat kampung halaman dan keluarga besar. Dengan bersilaturahmi akan membuat satu sama lain saling menghormati, yang muda datang ke yang lebih tua dan memungkinkan juga sebaliknya. Penghormatan dengan saling mengunjungi di momen Idul Fitri akan membuat diri merasa berharga.

Beberapa kebutuhan dasar telah terpenuhi selama libur panjang Idul Fitri. Sekarang waktunya kembali bekerja dengan bersemangat untuk mencapai pertumbuhan atau pengembangan yaitu aktualisasi diri. Aktualisasi diri adalah mencapai tujuan diri di dalam bekerja melalui potensi-potensi diri yang dimiliki. Setahun lagi kesempatan yang diberikan Allah SWT untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri sebelum ditemukan kembali dengan bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun depan (apabila Allah SWT mengijinkan, amen).

Mari lebih bersemangat bekerja setelah libur panjang Idul Fitri.