Flow dalam Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan fadjar May 28, 2018

Flow dalam Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Listyo Yuwanto

Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Apakah saat menjalankan ibadah puasa pembaca merasa sehari sangat sangat lama, selalu menghitung jam datangnya waktu berbuka puasa, atau merasa bulan Ramadhan berjalan sangat lambat? Apabila pembaca merasakan kondisi-kondisi tersebut maka pembaca dapat dikatakan kurang mengalami kondisi flow dalam menjalankan ibadah puasa. Flow adalah kondisi “terhanyut” (immersed) ketika melakukan suatu aktivitas. Flow dicirikan dengan adanya kondisi fokus (absorption), merasa nyaman (enjoyment), dan termotivasi secara internal (intrinsic motivation) ketika mengerjakan suatu aktivitas. Kondisi flow sebagai bentuk kondisi positif (positive psychology) dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan. Flow dibutuhkan dalam bidang kerja, akademik, seni, dan termasuk dalam beribadah. Perlu adanya kondisi flow dalam menjalankan ibadah puasa agar keutamaan bulan Ramadhan dapat tercapai.

Flow ditentukan penilaian terhadap kemampuan diri dan tugas yang harus dilakukan. Apabila kewajiban menjalankan ibadah puasa kita nilai sesuai dengan kemampuan kita maka terdapat kesetaraan antara tugas dan kemampuan. Dengan demikian kesetaraan tersebut menjadi prasyarat terjadinya kondisi flow. Kewajiban berpuasa menjadi tantangan bagi kita untuk menjalankan dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya apabila kewajiban menjalankan ibadah puasa kita nilai sebagai tuntutan yang berat dan tidak sesuai dengan kemampuan kita maka yang terjadi adalah kondisi kecemasan (anxiety) selama menjalankan ibadah puasa. Saat berpuasa kita tidak akan bisa fokus, menikmati dan termotivasi secara internal karena selalu dibayangi dengan keraguan akan kemampuan kita dalam menjalankan ibadah puasa. Selalu muncul pikiran khawatir tidak mampu menyelesaikan puasa selama tiga puluh hari penuh. Kekhawatiran inilah yang pada dasarnya akan mendorong perilaku kurang kontrol diri dan secara tidak sadar mengarahkan pada perilaku-perilaku yang mengurangi keutamaan dalam berpuasa.

Apabila kita merasa yakin dan menilai bulan Ramadhan merupakan bulan yang penting bagi kita, maka kita akan merasa sayang apabila meninggalkan atau tidak menjalankan ibadah puasa dengan secara tidak maksimal. Keyakinan dan makna penting bulan Ramadhan dapat menjadi pendorong kita mengalami kondisi flow selama berpuasa. Pendorong yang lain adalah suasana kebatinan selama bulan Ramadhan. Suasana kebatinan bulan Ramadhan dapat dirasakan dengan banyaknya umat Islam yang berpuasa dan mudahnya dalam menjalankan ibadah. Suasana kerja, media, dan perilaku sehari-hari sangat terasa diwarnai dengan khidmat bulan Ramadhan. Semua itu menjadi faktor pendorong eksternal dan pengontrol dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Nah, dengan segala fasilitas yang ada di bulan Ramadhan semuanya tinggal tergantung kepada kita untuk memanfaatkan momentum tersebut atau tidak. Momentum terbaik mencapai kondisi flow dalam berpuasa adalah di bulan Ramadhan.

Pencapaian kondisi flow dalam berpuasa merupakan hal yang penting. Terdapat beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk mencapai kondisi flow sebagai berikut. Pertama niat untuk berpuasa, tetapkanlah niat untuk berpuasa demi mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah SWT. Dengan niat berpuasa sebagai ibadah kepada Allah SWT menjadi dasar motivasi intrinsik berpuasa. Hal ini sesuai dengan perintah agama yang menyatakan segala bentuk perilaku termasuk ibadah ditentukan niatnya. Kedua, maknai pentingnya bulan Ramadhan bagi kita, kita masih diberi kesempatan menemui bulan Ramadhan dalam kehidupan kita dan belum tentu kita akan diberi umur panjang untuk kembali bertemu bulan Ramadhan. Dengan demikian kita akan memiliki makna penting dalam menjalankan ibadah puasa. Ketiga keyakinan bahwa kita sanggup menjalankan ibadah puasa dengan baik sesuai dengan ridho Allah SWT. Keyakinan tersebut akan membuat kita mampu menikmati ibadah puasa dan bukan menilai sebagai beban. Keempat adalah kontrol diri dan fokus dalam beribadah dengan cara menyeimbangkan antara perilaku kerja dan beribadah. Isi waktu luang dengan menjalankan ibadah sehingga tetap dapat fokus dalam berpuasa. Semoga dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan kita dapat mencapai kondisi flow sehingga kemanfaatan dan kemuliaan bulan Ramadhan dapat kita raih. Selamat menjalankan ibadah puasa.