PIMNAS: Ajang Top untuk Mahasiswa Top fadjar August 10, 2016

PIMNAS: Ajang Top untuk Mahasiswa Top

Oleh: Hazrul Iswadi


Pada saat tulisan ini dibuat, PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) yang ke-29 sedang berlangsung di IPB (Institut Pertanian Bogor). PIMNAS, yang diadakan setiap tahun, kali ini menghadirkan karya-karya terpilih dari PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) yang didanai oleh Kemenristekdikti. Pada tahun 2016 ini terdapat 4720 PKM yang didanai oleh Kemenristekdikti dari 73007 usulan PKM yang masuk. Sehingga hanya sekitar 6,5 persen PKM yang didanai dari seluruh usulan PKM yang masuk ke Kemenristekdikti. Kemudian dari 4720 PKM yang didanai oleh Kemenristekdikti tersebut terpilih 460 PKM yang diundang untuk mengikuti PIMNAS 29 di IPB. Jadi hanya sekitar 9,8 persen PKM yang diundang untuk mengikuti PIMNAS 29 di IPB dari seluruh PKM yang didanai Kemenristekdikti. Kalau data tersebut dipaparkan lebih dramatis berarti hanya 460 PKM yang diundang ke PIMNAS 29 IPB dari 73007 atau hanya sekitar 0,6 persen. Jadi peluangnya 6 PKM yang diundang PIMNAS 29 IPB diantara 1000 usulan proposal PKM!

Dari data di atas dapat dikatakan bahwa PKM yang diundang pada PIMNAS adalah PKM yang super dan telah melalui beberapa tahap saringan yang ketat. Pada tahun 2016 ini, jumlah PKM yang didanai oleh Kemenristekdikti adalah 9 PKM dan yang akhirnya diundang ke PIMNAS 29 IPB adalah 1 PKM. PKM Ubaya yang diundang ke PIMNAS berasal dari Fakultas Teknobiologi dengan ketua tim Michael Anekson Widjaja dengan 3 orang anggota yaitu: Erick Muliawan, Budi Santoso Gani, Danny Putra Sentosa Susanto. PKM ini dibimbing oleh Mariana Wahjudi, Ph.D. dengan judul PKM: Identifikasi dan Karakterisasi Gen 1,8-Cineole pada Curcuma Caesia.

PKM yang sekarang ini terdiri dari 7 bidang yaitu: PKMP (PKM Penelitian), PKMT (PKM Penerapan Teknologi), PKMK (PKM Kewirausahaan), PKMM (PKM Pengabdian Masyarakat), PKMKC (PKM Karsa Cipta), PKMAI (PKM Artikel Ilmiah), dan PKMGT (PKM Gagasan Tertulis). Masing-masing bidang PKM ini memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya. Jangkauan dan keberagaman dari bidang-bidang PKM yang ditawarkan oleh Kemenristekdikti dimaksudkan untuk dapat menjangkau semua aspek yang berkaitan dengan mutu lulusan perguruan tinggi seperti academic knowledge, skill of thinking, management skill, dan communication skill. Penjelasan tentang PKM dan masing-masing bidang PKM dapat dilihat di Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) versi 2015. Pedoman tersebut dapat diunduh di https://simlitabmas.dikti.go.id/fileUpload/pengumuman/Pedoman%20PKM%20Tahun%202015.pdf. Tim dari Ubaya yang disebutkan di atas berada pada bidang PKMP.

Jumlah PT (Perguruan Tinggi) yang berpartisipasi dalam ajang PIMNAS 29 IPB adalah sebanyak 145 PT dari seluruh Indonesia. Sedangkan data dari PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) Kemenristekdikti di web dengan alamat di
https://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi/homegraphpt, diketahui terdapat total 4446 lembaga perguruan tinggi baik yang berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, ataupun Universitas. Jadi hanya sekitar 3,2 persen dari seluruh lembaga perguruan tinggi yang ada di Indonesia yang memiliki perwakilan mahasiswa dalam kegiatan PIMNAS 29 IPB.

PT Negeri yang telah mapan mendominasi dalam hal banyaknya tim PKM yang diundang PIMNAS 29 IPB di antara total 460 PKM yang ada. Sebagai contoh UGM (Universitas Gadjah Mada) mengirimkan 29 PKM, UB (Universitas Brawijaya) sebanyak 27 PKM, UNDIP (Universitas Diponegoro) sebanyak 22 PKM, IPB sebanyak 21 PKM, UNAIR (Universitas Airlangga) sebanyak 20 PKM, dan ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) sebanyak 15 PKM. Setelah dikurangi dengan beberapa PT yang mengirimkan tim dengan jumlah yang cukup banyak di atas maka didapatkan kenyataan bahwa di antara 145 PT yang diundang PIMNAS 29 IPB tersebut banyak yang hanya diwakili oleh 1 tim PKM. Hal ini menandakan bahwa saringan dan kompetisi yang terjadi dalam rangkaian kegiatan PKM dan PIMNAS adalah saringan yang ketat. Hanya PKM yang terbaik yang lolos sampai ke PIMNAS. Tidak salah kalau kita katakan bahwa PIMNAS adalah ajang top untuk para mahasiswa top.

PIMNAS 29 tahun 2016 yang diadakan di IPB diselenggarakan dengan sungguh-sungguh. IPB sebagai tuan rumah seperti yang dinyatakan oleh Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc., pada pidato pembukaan yang megah, merasa mendapatkan kehormatan dengan menjadi penyelenggara untuk even penting seperti PIMNAS. Dari pernyataan tersebut dapat ditangkap bahwa PIMNAS adalah ajang bergengsi bagi mahasiswa. Penulis yang mengikuti kegiatan ini merasakan sekali kebanggaan yang diusung oleh sivitas akademika dari berbagai PT yang terlibat dalam kegiatan PIMNAS 29 IPB ini. Dari presentasi yang ditampilkan dengan penuh semangat, keseriusan dalam hal persiapan segala kegiatan yang dilakukan seperti kegiatan pameran poster dan PIS (PIMNAS Investment Summit), dan kedisiplinan peserta mengikuti rangkaian acara merupakan indikasi tentang kebanggaan peserta pada ajang ini. Indikasi lain yang menandakan PIMNAS adalah ajang bergengsi adalah upaya sungguh-sungguh dari segenap sivitas akademika IPB untuk memberikan layanan dan melaksanakan rangkaian acara PIMNAS.

Beragam kegiatan dilakukan di PIMNAS 29 IPB ini mulai dari presentasi, pameran poster, sarasehan pimpinan PT bidang kemahasiswaan, sarasehan BEM PT se-Indonesia, kunjungan siswa SMA ke PIMNAS, aksi peduli lingkungan, PIS, jalan sehat, panggung hiburan, bazar, penganugrahan medali pemenang, dan beragam aktifitas lainnya. Beragam kegiatan ini mencerminkan beragamnya aspek kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan unsur kreatifitas. Beberapa kegiatan ini merupakan kegiatan yang selalu ditampilkan mulai dari PIMNAS pertama yang diselenggarakan di UI (Universitas Indonesia) pada tahun 1988 sampai dengan PIMNAS ke 29 tahun ini yaitu presentasi, penilaian dan penganugrahan medali pemenang. Tapi pada tahun ini beberapa kegiatan baru digagas antara lain PIS.

PIS yang baru pertama kali ini diadakan di PIMNAS memiliki format pameran dari produk mahasiswa yang diharapkan dilirik oleh pelaku dunia usaha. Ajang PIS diharapkan dapat menghasilkan pelaku-pelaku usaha muda yang berasal dari kalangan mahasiswa. PIS ini memberi fasilitas berupa ajang transaksi bisnis face to face antar mahasiswa yang memiliki ide suatu produk dengan pebisnis. Produk yang ditawarkan mahasiswa dalam PIS tidak selalu berkaitan dengan hasil kdari kegiatan PKM tapi bisa juga berasal kegiatan lain dari mahasiswa. Penulis rasa ajang PIS dapat menjadi ajang promosi dari mahasiswa Ubaya yang telah memiliki produk yang siap dinegosiasikan dengan pihak industri atau dunia usaha.