Universitas Surabaya (Ubaya) memberi peluang seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk eksplorasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Mengenai hal ini, Direktorat Pengembangan Kemahasiswaan (DPK) mengadakan kegiatan Sharing Forum Sosialisasi MBKM: “Proyek Kemanusiaan”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Ruang Serbaguna Fakultas Bisnis dan Ekonomika (SGFBE) Kampus II Ubaya Tenggilis ini mengundang Dr. Agus Muji Santoso, M.Si., dari Komunitas Duta Kampus Merdeka, Charles Frans dari Wahana Visi Indonesia, dan Gloria Mercy Flow mahasiswi Fakultas Psikologi 2019.
Narasumber pertama, Agus menjelaskan mengenai tips dan trick serta realita yang ada ketika menjalankan proyek kemanusiaan, salah satunya benturan mengenai idealisme dan realita. “Bawa program dari kampus belum tentu bisa, harus ikut program mereka,” terang Agus. Karena itu ia menjelaskan bahwa dalam kesempatan tersebut, kemampuan komunikasi sangatlah dilatih disana, jauh lebih besar dibanding belajar di dalam kelas. “Terlebih lagi kemampuan komunikasi, argumentasi, adalah skill fundamental saat lulus,” jelasnya.
Charles Frans juga menuturkan hal serupa. Menurutnya, ketika bergabung dengan MBKM skema ini akan melihat realitas berbeda yang sebelumnya tidak pernah kita lihat. “Ada di daerah slum area, laksanakan program perlindungan anak, pendampingan kelompok anak, mengasuh anak, dan juga melakukan pelatihan anak,” ungkap Charles.
Calvin Hadinata, S.E., selaku Manajer Pendampingan Karir dan Hubungan Alumni DPK Ubaya menerangkan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk memberi gambaran apa itu aktivitas yang sebelunya tidak pernah terpikir, terlebih lagi jika mendengar kata proyek kemanusiaan. “Semoga kegiatan ini membangkitkan jiwa-jiwa sosial dan melatih kepekaan sosial,” ungkap Calvin. (sml/sml)
