Blusukan ke Desa, Teknik Informatika Ubaya Gelar Pelatihan Konten Media Sosial samueldim October 13, 2022

Blusukan ke Desa, Teknik Informatika Ubaya Gelar Pelatihan Konten Media Sosial

TRAWAS: Belasan orang memegang ponsel. Ada ibu-ibu, ada remaja putra dan putri juga. Terkadang mereka melihat ke depan, terkadang melihat layar ponselnya masing-masing. Layar ponsel menampilkan beberapa macam media sosial seperti Instagram dan Whatsapp. Apakah aktivitas ini berlangsung di sebuah kota? Memang, hal ini biasa terlihat di kota. Di mana-mana orang melihat ponsel. Sibuk dengan medsos masing-masing.
Ternyata tidak. Aktivitas yang diceritakan di atas bukan di kota, tetapi pada sebuah desa kecil. Desa di lereng gunung dengan udara yang sejuk dan pemandangan sangat indah. Itulah Desa Selotapak yang terletak di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto.
Ibu-ibu dan para remaja tersebut duduk rapi, menghadap arah yang sama. Mereka mengikuti pelatihan yang diberikan oleh sekelompok mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Surabaya (Ubaya). Bertempat di Balai Desa Selotapak, kegiatan bertajuk “Pelatihan Pengelolaan Akun dan Pembuatan Konten Media Sosial” dilaksanakan Jumat, 30 September 2022.
Sekretaris Desa Selotapak Eko Mulyono, pada pembukaan acara, menyambut baik inisiatif Ubaya memberikan pelatihan terkait penggunaan teknologi informasi ini. “Kami sampaikan penghargaan untuk tim Ubaya. Untuk kesekalian kali perangkat desa dan warga kami mendapat pelatihan dan pendampingan dari Ubaya. Karena topik pelatihan tentang media sosial untuk promosi, kali ini peserta pelatihan adalah warga desa yang mempunyai jiwa usaha dan ada produk,” kata Eko Mulyono.
Sesuai dengan tema, para peserta dilatih membuat dan mengelola akun media sosial. Kemudian, mereka juga belajar membuat konten untuk diunggah pada media sosial masing-masing. “Memang kami mengundang peserta pelatihan ini adalah yang mempunyai produk untuk dipasarkan. Pihak desa berharap peserta nantinya memanfaatkan media sosial secara maksimal. Gunakan ilmu yang didapat. Bukan hanya untuk meningkatkan penjualan produk masing-masing, tetapi juga mengenalkan Desa Selotapak secara luas. Semua harus optimistis. Getok tularkan pengetahuan yang didapat pada pelatihan ini ke penduduk lain,” tambah Eko Mulyono yang sangat optimistis wisata Desa Selotapak terus berkembang.
Kegiatan ini adalah bagian dari program kegiatan Matching Fund berjudul Pengembangan Pariwisata di Desa Selotapak Trawas Berbasis Pemberdayaan Masyarakat dan Potensi Alam. Program Matching Fund didukung dana hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Teknologi. Seperti diberitakan sebelumnya, Ubaya merupakan salah satu perguruan tinggi penerima hibah Matching Fund terbesar di Indonesia pada tahun 2022.
Puteri Anggrie salah satu instruktur menjelaskan bahwa materi pertama pelatihan adalah penjelasan tentang macam-macam media sosial (medsos) yang dapat dimanfaatkan untuk promosi produk. “Kami pilih medsos yang penggunanya banyak. Di antaranya adalah Whatsapp dan Instagram. Hampir semua peserta sudah punya akun medsos tersebut. Karena itu, materi pelatihan kami fokuskan ke fitur-fitur yang detail dari masing-masing medsos. Bukan hanya fitur standar yang biasa dipakai,” jelas Puteri Anggrie.
Tim instruktur adalah mahasiswa Teknik Informatika Ubaya. Mereka adalah Cecilia Caroline, Starif Pahlaurelf Girsang, Puteri Anggrie, Fonny Tejo, Vincent Gozali, M. Virgiharto Dwiatmojo, I Gd Gilang Kusuma, I Made Bayu Merta Nadi, serta Kevin Nicky Yordan Sihombing. Mereka didampingi beberapa dosen. Di antaranya adalah Maya Hilda, Endah Asmawati, dan Mikhael Ming.
Ditambahkan oleh Puteri Anggrie materi kedua pelatihan membahas pembuatan konten untuk diunggah ke medsos. Ada beberapa teknik yang dijelaskan dan langsung dipraktikkan oleh peserta menggunakan ponsel masing-masing. “Contohnya adalah teknik mengambil foto atau video. Bagaimana mengubah rasio foto, mengatur resolusi, mengatur sudut pandang agar hasilnya lebih menarik. Selain itu kami bahas juga cara sederhana edit foto dan edit video. Peserta cukup antusias. Mereka langsung mencoba pakai ponsel masing-masing,” tambah Puteri Anggrie.
Pada akhir acara perwakilan peserta menyampaikan pendapatnya. Secara umum peserta mengatakan mendapat manfaat dari pelatihan ini dan sekaligus akan mempraktikkannya. “Kami akan manfaatkan medsos. Biar ke depannya UMKM bisa berkembang menggunakan sosial media. Bisa dikenal orang banyak. Memang di antara kami ada yang belum bisa pakai medsos. Perlu bimbingan lebih lanjut dari Ubaya,” demikian ujar Nanik Riasih, Koordinator IKM Selotapak Permai.
“Untuk ke depannya kami berharap pelatihan ini dimanfaatkan oleh warga desa. Nantinya jualannya biar tambah ramai dan laris. Lebih dikenal orang. Menggunakan WA dan instagram kan bisa lebih dikenal banyak orang. Manfaatkan juga media sosial lain,” demikian harapan Lisniwati, anggota BPD Desa Selotapak mengakhiri sesi penyampaian pendapat peserta pelatihan. (Bambang Priambodo)
Sumber: kempalan.com