Universitas Surabaya Menggali Potensi VRDevelopment Melalui Kuliah Tamu samueldim October 7, 2022

Universitas Surabaya Menggali Potensi VRDevelopment Melalui Kuliah Tamu

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Jumat, 7 Oktober 2022 Program Studi Teknik Informatika Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan kuliah tamu bertajuk “Introduction to VRDevelopment Using Unity”. Diharapkan dengan mengikuti kuliah tamu, partisipan dapat mengetahui bagaimana penerapan virtual reality (VR) development menggunakan Unity. Maynard Keynes Lumiu, selaku Senior Tech Lead FX Media, hadir sebagai pembicara pada kuliah tamu ini. Diadakan secara daring melalui Zoom, kegiatan ini berhasil menarik hingga ratusan partisipan dari kalangan Ubaya dan non Ubaya.

Maynard membuka diskusi dengan menjelaskan apa itu extended reality (XR)“Extended reality adalah istilah umum yang digunakan untuk mencakup semua teknologi immersive seperti augmented reality(AR), virtual reality (VR), dan mixed reality (MR),” buka Maynard. Lebih lanjut, Maynard menjelaskan kegunaan dari masing-masing teknologi immersive. “Teknologi immersive ini memiliki kegunaan yang berbeda beda,” tutur Maynard. Dalam teknologi immersive, AR merupakan informasi dan objek virtual yang dibawa ke dunia nyata. “Contoh AR yang paling populer adalah game Pokemon GO yang menampilkan makhluk digital ke dunia nyata,” ucap Maynard. Berbeda dengan AR, VR sepenuhnya membawa pengguna dari dunia nyata ke dalam lingkungan digital yang disimulasikan. Sedangkan, mixed reality memungkinkan objek digital dan nyata untuk berinteraksi satu sama lain secara real-time.

Melanjutkan diskusi, Maynard memaparkan beberapa alasan mengapa kita menjadi VR Developer. “Alasan pertama adalah menjadi developer VR merupakan sesuatu yang menantang,” tutur Maynard. Dalam hal ini, VR merupakan sesuatu yang baru dan tidak biasa digunakan dapat membuat kita merasa semakin tertantang. “Alasan kedua adalah VR danXR memiliki prospek besar untuk masa mendatang,” tutur Maynard. VR atau bahkan XR akan semakin banyak dikembangkan di masa depan. Dalam kata lain, teknologi immersive memiliki prospek yang panjang kedepannya. Tak hanya itu, Maynard mengatakan mulai lebih awal berarti mengambil keuntungan sebagai penggerak pertama dapat menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang. “Meninggalkan zona nyamanmu tidak akan menyakiti siapapun,” ucap Maynard.

Pembahasan materi banyak menarik pertanyaan dari para partisipan pada sesi tanya jawab, salah satunya Joseph Kristiano. “Apakah ada tips untuk developer VR app pada ruangan fisik yang kecil?” tanyanya. Menjawab pertanyaan tersebut, Maynard mengatakan developerVR dapat dibuat dengan menyesuaikan permintaan klien. “Permintaan ruang fisik yang kecil bagi VR developer tidak menjadi suatu masalah, karena ukuran ruangan tidak berpengaruh sehingga kita tetap dapat mengaplikasikannya,” jelas Maynard. Tak hanya itu, Maynard juga mengingatkan kita untuk berhati-hati saat membuat pengaplikasian pada ruangan yang besar dan harus di optimisasi karena melibatkan banyak objek di dalamnya. (sxn, cbw)