Program MBKM IISMA: Ubaya Dukung Mahasiswa Secara Penuh! samueldim September 30, 2022

Program MBKM IISMA: Ubaya Dukung Mahasiswa Secara Penuh!

Pada hari Jum’at, 30 September 2022 Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan Sharing Forum Sosialisasi Pertukaran Pelajar Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kegiatan dengan tajuk “Worldwide Student Exchange, Wanna be the Next?!” ini bertujuan memfasilitasi mahasiswa Ubaya yang tertarik untuk mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Drs. Anang Wahid Muhammad Diah, M.Psi., Ph.D., selaku Leads Kampus Merdeka dan dua mahasiswa Ubaya yakni Kevin Patrick Laorens dari Program Studi Teknik Informatika 2019 serta Michelle Angela Prawira dari Program Studi Psikologi 2018 hadir sebagai narasumber pada kegiatan kali ini. Sedikitnya ratusan mahasiswa Ubaya dari berbagai fakultas dan angkatan serta umum turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, secara luring di Ruang Kelas BB 6.1 Fakultas Teknobiologi Lt. 6 Ubaya.

Kegiatan dibuka dengan pemaparan materi dari Anang terkait transportasi pendidikan yang penting dilakukan untuk memajukan kualitas pendidikan Indonesia dari mutu pembelajaran, tenaga pengajar, sampai dengan tata kelolanya. “Berangkat dari sini, Pak Nadiem juga berpesan bahwa cara yang biasa sudah tidak lagi relevan untuk menghasilkan lulusan yang luar biasa,” ujar Anang. Program IISMA menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mengindahkan cita-cita Indonesia tersebut. IISMA adalah program beasiswa oleh pemerintah Indonesia bagi mahasiswa mengikuti program mobilitas internasional ke perguruan tinggi terbaik mancanegara. “Tidak hanya berkesempatan pergi keluar negeri, berkuliah di kampus pilihan, tetapi juga mendapat relasi pertemanan baru, serta mempelajari budaya asli sana,” jelas Anang.

Melengkapi materi Anang, Michelle berbagi pengalamannya selama mengikuti program IISMA. Dimulai dari proses pendaftaran Michelle bercerita bahwa selama proses persiapan tidak mengalami kendala yang signifikan. “Pihak Ubaya sangat membantu kita yang mendaftar program IISMA, dimulai dari tes TOEFL sampai dengan persiapan berkas-berkas,” kata Michelle. Tidak hanya itu, Kevin bercerita tentang pengalaman belajarnya di Pennsylvania, “kebiasaan belajar saya di Indonesia tidak bisa diterapkan di sana, karena semua mahasiswa di sana belajarnya setiap hari, tidak seperti kita yang sistem kebut semalam hehehe.” Hal ini turut Michelle rasakan di Korea. Dikenal dengan sistem belajar yang keras, mahasiswa Korea akan menikmati waktu libur dengan totalitas setelah pekan ujian. “Jadi, walaupun belajarnya mati-matian, bersenang-senangnya juga akan totalitas nantinya,” tutup Michelle.(mon)