Kenalkan Extrusion Blow Molding Process untuk Mahasiswa Teknik Mesin dan Manufaktur hayuning September 8, 2022

Kenalkan Extrusion Blow Molding Process untuk Mahasiswa Teknik Mesin dan Manufaktur

Universitas Surabaya (Ubaya) selalu mendukung mahasiswanya untuk memiliki pengalaman yang komprehensif, tidak hanya belajar teori namun juga melihat realita di lapangan. Hal ini dibuktikan juga oleh mahasiswa Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur, yang mengikuti kuliah tamu pada hari Kamis, 8 September 2022. Dengan tema “Pengenalan Extrusion Blow Molding Process”, kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Bioteknologi BA 6.2 Ubaya, Kampus II Ubaya Tenggilis ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa Teknik Mesin dan Manufaktur dan mengundang Satrio Avrianto, selaku Production Assistant Manager PT. Rapid Plast Indonesia.

“Ini adalah salah satu cara supaya dunia industri dan dunia pendidikan bisa bertemu,” ungkap The, Jaya Suteja, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Dosen Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur, sekaligus moderator pada kegiatan kali ini. Jaya menjelaskan bahwa kuliah tamu ini bertujuan untuk mempertemukan kebutuhan industri dan kemampuan yang dimiliki oleh universitas.

Kegiatan ini juga merupakan lanjutan dari salah satu program Matching Fund Ubaya dengan topik ‘Peningkatan Kemandirian Rapid Plast Universitas Surabaya Indonesia Dalam Penanganan Masalah Kualitas Dan Produktivitas’, sebagai bentuk kerjasama Matching Fund Ubaya dengan PT. Rapid Plast Indonesia. “Supaya nanti setelah lulus mahasiswa semakin siap bekerja,” ungkap Jaya.

Satrio, selaku Narasumber juga membuka dengan kebermanfaatan. “Semoga semua yang dijelaskan bisa membawa manfaat,” ungkapnya. Ia menerangkan Extrusion Blow Molding sebagai salah satu metode pembuatan plastik, termasuk kelebihan-kelebihannya. “Murah, tapi ada sisa proses disana. EBM bisa diaplikasikan untuk beberapa material yang kita jumpai,” imbuhnya.

Selain itu kepada mahasiswa yang hadir, Satrio menjelaskan dengan detail apa yang menjadi bahan dasar, tahapan-tahapan proses. Ia juga memperlihatkan visualisasi proses ini kepada seluruh peserta. Pada kesempatan ini ia juga menerangkan beberapa kendala di lapangan, serta best practices yang pernah ia alami selama berkecimpung di bidang ini. Namun pada intinya Satrio menerangkan bahwa yang terpenting adalah menyesuaikan diri dengan konsumen. “Mengikuti kebutuhan permintaan pasar, atau permintaan konsumen kita,” tutupnya. (sml)