Mengubah Image Kelapa di Mata Masyarakat Melalui Kuliah Tamu samueldim October 11, 2022

Mengubah Image Kelapa di Mata Masyarakat Melalui Kuliah Tamu

Reportase Warta Ubaya (@wartaubaya)

Selasa, 11 Oktober 2022 Departemen Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (Departemen MIPA) serta Program Studi Teknik Kimia Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan kegiatan kuliah tamu. Dengan tajuk “Produk Turunan dari Kelapa dan Manfaatnya”, kegiatan kuliah tamu diharapkan dapat mengedukasi mahasiswa Ubaya mengenai khasiat serta metode produksi dari produk-produk turunan kelapa. Kuliah tamu ini menghadirkan dr. Zainal Gani, selaku Founder CV. Aji Saka Kelapa sebagai narasumber. Kegiatan kuliah tamu diadakan secara hybrid di Ruang Serbaguna Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya serta melalui aplikasi Zoom. Pada pelaksanaannya, kuliah tamu tersebut menarik perhatian puluhan peserta yang sebagian besar merupakan mahasiswa dan dosen Program Studi Teknik Kimia Ubaya.

“Masyarakat Indonesia memandang kelapa dan produk turunannya secara negatif,” ujar dr. Zainal membuka diskusi. Menurutnya, masyarakat Indonesia memandang produk-produk kelapa seperti santan merupakan penyebab kolesterol dan berbagai penyakit lainnya. Oleh karena itu, dr. Zainal ingin mengedukasi kepada publik bahwa produk turunan kelapa, seperti minyak, memiliki berbagai manfaat yang tak terduga. “Khasiat minyak kelapa ada banyak sekali, seperti mencegah penyakit jantung, meningkatkan imunitas tubuh, dan menurunkan berat badan,” ujarnya. Berbagai khasiat dari minyak kelapa disebabkan oleh kandungan medium chain triglycerides (MCT) yang terdapat di dalamnya. “MCT membantu tubuh untuk mensekresikan berbagai hormon yang menjaga fungsi tubuh,” jelasnya.

Salah satu produk turunan kelapa yang kaya MCT adalah Virgin Coconut Oil atau biasa dikenal sebagai VCO. “CV. Aji Saka Kelapa bergerak dalam bidang pengolahan kelapa menjadi produk VCO,” ujar dr. Zainal. Ia lalu menjelaskan bahwa metode produksi VCO yang dilakukan oleh CV. Aji Saka Kelapa tidak menggunakan fermentasi. “Kami menggunakan metode sentrifugasi dan pendinginan, sehingga tidak diperlukan penambahan mikroba ataupun bahan kimia lain,” jelasnya. Proses sentrifugasi dilakukan untuk memisahkan komponen minyak kelapa dari zat-zat lain yang tak diinginkan. Lebih lanjut, proses pendinginan dilakukan untuk memisahkan minyak kelapa dari air. “Kami memanfaatkan titik beku minyak yang lebih tinggi dibandingkan air untuk memisahkan keduanya,” tutur dr. Zainal.

Selepas penyampaian materi, para partisipan secara antusias menyampaikan pertanyaan-pertanyaannya. Pada satu kesempatan, Nicholas Alexander, mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Ubaya 2021 menyampaikan pertanyaannya. “Apakah produksi VCO menghasilkan limbah?” tanya Nicholas. Menanggapi pertanyaan Nicholas, dr. Zainal menjawab bahwa produksi VCO tetap menghasilkan limbah. “Namun, limbah tersebut dapat dimanfaatkan kembali, seperti tempurung kelapa sisa produksi yang kami manfaatkan untuk media tanam,” terang dr. Zainal. Tak hanya itu, dr. Zainal juga menjelaskan bahwa hampir seluruh limbah produksi VCO dapat didaur ulang atau diolah kembali. “Bahkan, kami pernah memproduksi nata de coco dari sisa air kelapa produksi VCO,” tutup dr. Zainal. (cbw)