Sidang Terbuka Doktor Psikologi Ubaya Bahas Perceraian Millenial, Tekankan Pentingnya Kesiapan Menikah hayuning August 18, 2022

Sidang Terbuka Doktor Psikologi Ubaya Bahas Perceraian Millenial, Tekankan Pentingnya Kesiapan Menikah

Program Studi Doktor Psikologi, Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) berkomitmen untuk memberi kontribusi di masyarakat. Tepatnya Kamis, 18 Agustus 2022, Program Studi Doktor Psikologi mengadakan Sidang Ujian Terbuka, untuk promovendus Sdri. Devi Puspitasari, S.Psi., M.Psi., Psikolog. Kegiatan yang dilaksanakan secara luring di Ruang Serbaguna Fakultas Psikologi, Kampus II Ubaya Tenggilis ini dihadiri sedikitnya 70 orang rekan, kolega, serta keluarga dari promovendus. Devi dipromotori oleh Guru Besar Fakultas Psikologi Ubaya, Prof. Dr. Jatie K. Pudjibudojo, S.U., Psikolog., sebagai Promotor dan Dr. Hartanti, M.Si., Psikologi selaku Ko-Promotor. Sidang ujian terbuka dipimpin oleh Dr. Evy Tjahjono, S.Psi., M.G.E., Psikolog.

Devi, yang adalah dosen aktif di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag), membawakan topik disertasi “Perempuan di Persimpangan Jalan: Proses Pengambilan Keputusan Bercerai pada Perempuan Jawa”. Devi pun memilih topik ini karena ia prihatin dengan angka gugat cerai yang meningkat, serta stigma ‘janda’ yang menempel pada seorang perempuan yang telah bercerai. Ia pun ingin mengeksplorasi proses pengambilan keputusan seorang perempuan. “Khususnya pada mereka yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), baik secara fisik, psikis, seksual, atau penelantaran yang dilakukan oleh suami,” imbuhnya.

Ia pun memaparkan temuan nya dalam bentuk lingkaran Tahapan Pengambilan Keputusan Bercerai. Lingkaran tersebut berisi tahap-tahap seseorang ketika mengalami tindakan KDRT hingga sampai akhirnya memunculkan keinginan untuk bercerai, yang tentunya bukan hal linier. Devi pun menjelaskan hal ini dihadapan tujuh penguji, dengan jawaban yang memuaskan.

Prof. Jatie sebagai Promotor pun menanyakan apa yang menjadi lesson learned dari promovendus. “Apa yang pingin disampaikan?” tanya Prof. Jatie. Devi pun menjelaskan bahwa sebagian besar partisipannya sudah melihat tanda-tanda kekerasan semasa pacaran. “Namun karena ada dorongan keluarga untuk segera menikah, maka mereka menikah tanpa ada kesiapan menikah,” tutur Devi. Ia pun berharap supaya keluarga juga memperhatikan kesiapan menikah.

Pujian pun dilontarkan dari salah seorang penguji, Dr. Dra. Artiawati, M.App.Psych., Psikolog., Dosen Fakultas Psikologi Ubaya. “Saya menikmati semua data yang dipaparkan dan temuan yang kaya,” ungkapnya. Ia pun mempertanyakan support system apa yang penting untuk dimiliki bagi seorang perempuan yang tengah mengalami persimpangan jalan tersebut. ‘Keluarga. Support system paling berharga adalah keluarga,” jelas Devi.

Pesan penutup datang dari Prof. Dr. Yusti Probowati Rahayu, selaku Kaprodi Doktor Psikologi, Fakultas Psikologi Ubaya. Prof. Yusti pun mendiskusikan apa yang akan menjadi keahlian Devi di masa mendatang. “Harapan saya sebagai kaprodi tidak berhenti disini, ditunggu karyanya,” ungkap Prof. Yusti. Ia pun berharap supaya sdri. Devi tetap memberikan terobosan-terobosan keilmuan yang baru dan senantiasa berkontribusi kepada masyarakat di bidang yang ia raih. Di akhir acara, Sdri. Devi dinyatakan lulus ujian terbuka dengan predikat sangat memuaskan. Selamat sdri Devi! (sml)

Jika anda juga ingin memberi kontribusi lebih kepada masyarakat melalui bidang keilmuan Psikologi di tingkat Doktoral, dengan senang hati kami akan menunggu anda. Informasi selengkapnya di: programs3psikologi@unit.ubaya.ac.id, atau hubungi 0812 500 1005 (WA only, no call).