Biomedical Engineering, Salah Satu Peminatan Teknik Elektro Ubaya yang Lulusannya Digaji Fantastis hayuning August 14, 2022

Biomedical Engineering, Salah Satu Peminatan Teknik Elektro Ubaya yang Lulusannya Digaji Fantastis

Foto: Praktik alat lab Biomedis (sumber: Teknik Elektro Ubaya)

Beberapa waktu terakhir ramai diperbincangkan Teknik Biomedis (biomedical engineering), sebuah jurusan yang mampu menghasilkan lulusan dengan gaji cukup fantastis. Dikutip dari money.usnews.com, lulusan biomedical engineering (atau seorang biomedical engineers) mampu meraup gaji hingga $118,930 atau sekitar 1,7 miliar rupiah per tahun. Mengapa lulusan biomedical engineering dibayar semahal itu? Susilo Wibowo, S.T., M.Eng., Ketua Prodi Teknik Elektro Universitas Surabaya (Ubaya) pun menerangkan hal ini terjadi karena sesuai dengan hukum supply and demand.

Susilo Wibowo, S.T., M.Eng., Ketua Prodi Teknik Elektro Universitas Surabaya (Ubaya)

“Ya karena bidang ini cukup baru,” terang Susilo. Ia pun menjelaskan bahwa karena nature dari kebaruan bidang ini, tenaga ahli yang dimiliki masing belum cukup banyak. “Selain itu karena ini untuk bidang kesehatan yang dibutuhkan banyak masyarakat,” imbuhnya. Susilo pun juga menerangkan bahwa seiring berkembangnya jaman, teknologi berkembang semakin cepat. Sehingga ada kebutuhan tinggi kebutuhan (demand) akan seorang lulusan biomedical engineering. Namun sedikitnya tenaga ahli membuat ketersediaan (supply) pakar yang bisa menjawab bidang ini belum banyak.

Susilo pun menerangkan bidang biomedical engineering ini sangatlah berpeluang mendapatkan pekerjaan yang layak dengan bayaran yang cukup fantastis. “Trend ke depan pangsa pasar akan semakin luas karena teknologi kedokteran akan sangat berkembang,” terang Susilo. Sehingga biomedical engineering sebagai penerapan Elektro dalam bidang kesehatan akan sangat dicari. “Untuk mendukung diagnosis dokter sekarang perlu alat-alat yang canggih, karena membutuhkan sensor-sensor dan AI (Artificial Intelligence). Itu yang ada di bidang biomedical engineering,” terang Susilo.

Di Ubaya, biomedical engineering masuk ke dalam salah satu bidang peminatan di Program Studi Teknik Elektro Ubaya. “Teknik elektro sendiri dalam definisi awalnya adalah ilmu yang mempelajari tentang pergerakan elektron. Pergerakan elektron adalah listrik,” terang Susilo. Selain biomedical engineering Program Studi Teknik Elektro Ubaya juga memiliki bidang peminatan Intelligent Robotics, serta Wireless Communications. “Kalau intelligent robotics ya bidang robotika yang intelligent. Kalau wireless communications lebih ke arah teknologi komunikasi, handphone, dsbnya,” terang Susilo. Sementara biomedical engineering adalah perpaduan antara bidang elektro dan kesehatan.

Susilo pun menerangkan bahwa sebenarnya biomedical engineering sudah sangat dekat tanpa kita sadari. Teknologi ini sangat dekat, khususnya di pergelangan tangan kita. Smartwatch. Ya, smartwatch adalah salah satu bentuk penerapan biomedical engineering. “Tujuannya ya membantu tenaga medis,” imbuh Susilo. Teknologi ini akan mempermudah pengumpulan data, yang akan dimasukkan ke dalam sebuah database/cloud. Susilo berpendapat bahwa hal ini akan mempermudah pelayanan dokter/tenaga kesehatan, sehingga bisa melayani lebih banyak orang.

“Contoh lainnya rekam jantung, EKGhellip;MRI. Alat ini membantu dokter melihat kelainannya dimana, dokter yang memutuskan diagnosanya,” terang Susilo. Sehingga seorang lulusan biomedical engineer akan membantu melihat anomali dari sebuah data, sehingga dokter dapat menemukan anomali tersebut lebih cepat. “Membantu dokter lebih cepat melakukan diagnosa penyakit,” terangnya.

Kurikulum program studi Teknik Elektro Ubaya telah disusun sedemikian rupa supaya lulusannya siap berkiprah di masa depan. Mahasiswa akan dibekali teori dan praktik di bidang elektronika, pemrograman, mikrokontroler, artificial intelligence, machine learning, robotika, network security, gadget programming dan sebagainya. Khusus biomedical engineering, mahasiswa akan dibekali kompetensi elektro-biomedik, biomedical imaging, biomedical sensor, therapeutic device, health-care management, dan lain sebagainya. Kurikulum di Teknik Elektro Ubaya dirancang sebanyak 144 satuan kredit semester (sks), dengan masa studi normal 8 semester atau 4 tahun.

“Kita sudah melakukan beberapa kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Ubaya,” terang Susilo. Sehingga mahasiswa biomedical engineeringdapat langsung mengaplikasikan ilmunya ke dalam dunia medis. Susilo pun mengajak seluruh pembaca untuk ikut bergabung dan memanfaatkan kesempatan ini. “Mari teman-teman SMA/SMK, silahkan bergabung. Ada 3 peminatan yang bisa dipilih,” ajaknya. Ia pun meyakinkan bahwa mahasiswa tidak akan belajar teori saja, namun ada interaksi dan praktek langsung dengan dosen-dosen yang berpengalaman. “Yang pasti akan berguna saat lulus nanti,” tutup Susilo.

Untuk informasi lebih lanjut dapat melihat https://ubaya.id/ftubaya atau hubungi 0812 500 1005 (Wa only / no call). (sml)