Bahas Digital Life, Dosen Ubaya ingatkan Keamanan Siber samueldim July 22, 2022

Bahas Digital Life, Dosen Ubaya ingatkan Keamanan Siber

Universitas Surabaya (Ubaya) berkomitmen untuk membahas fenomena terkini yang ada di masyarakat. Hal ini tertuang dalam Seri Edukasi Masyarakat 2022 yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Ubaya. Acara yang dilaksanakan pada 15 Juli 2022 dan dimulai pada pukul 13:00 ini mengambil tema Digital Lifestyle. Topik yang diangkat ini dibahas oleh Liliana, S.T., M.MSI., dan Andre, S.T., M.Sc. Keduanya merupakan dosen Fakultas Teknik Ubaya yang sering bersinggungan dengan dunia maya dalam profesi dan keilmuan yang mereka tekuni.

Pembicara pertama, Liliana, membahas mengenai penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. “Tidak hanya belanja / memilih barang, sekarang belajar pun bisa dari jarak jauh,” terang Liliana. Ia pun menjelaskan fakta bahwa seiring berjalannya waktu, kehidupan manusia akan lebih sering bersinggungan dengan dunia digital. Bahkan untuk aspek yang belum pernah kita sadari. Olahraga misalnya. “Sekarang banyak aplikasi yang bisa olahraga mandiri di rumah,” ungkapnya. Sehingga interaksi antara manusia dan digital menjadi hal yang tidak terelakkan.

Pada kesempatan ini pun Liliana juga mengingatkan bahwa interaksi yang semakin intens ini pun juga membawa tantangan baru. Khususnya dalam konteks keamanan data pribadi. “Keamanan berbanding balik dengan kenyamanan,” jelas Liliana. Ia pun menuturkan bahwa semakin nyaman, tentu ada privasi yang dikorbankan supaya perusahaan bisa memudahkan. Seperti menyimpan nomor kartu kredit pada website. “Belanja online memudahkan kita karena bisa apa-apa, tetapi tetap harus memperhatikan keamanan,” terangnya. Bagi Liliana keamanan harus menjadi perhatian khusus, karena digitalisasi akan merambah ke banyak hal, salah satunya mengenai pola hidup sehat, interaksi dengan pekerjaan, serta ekonomi digital.

Pembicara kedua, Andre, menjelaskan mengenai dunia virual 3 dimensi, atau yang umumnya kita kenal sebagai Metaverse. “Adalah ruang digital,” jelasnya menyederhanakan konsep metaverse. Andre pun menjelaskan bahwa Metaverse adalah salah satu mimpi yang digagas oleh Mark Zuckerberg. “Poin utamanya adalah interkoneksi. Tidak hanya satu platform, tapi antar platform bisa berkomunikasi. Setiap platformnya akan ada sistem ekonomi yang self-sustain,” jelasnya. Ia pun juga menerangkan bahwa berkat teknologi semacam ini orang-orang dapat berada di seluruh penjuru dunia tanpa harus meninggalkan kamar dengan segala macam aktivitas layaknya kehidupan di luar dunia maya. “Interaksinya tidak terbatas,” tutup Andre. (sml)