Kota Pasuruan Sabet Dua Gelar di Turnamen Bridge Ubaya Cup 2022 samueldim June 22, 2022

Kota Pasuruan Sabet Dua Gelar di Turnamen Bridge Ubaya Cup 2022

Atlet-atlet muda Kota Pasuruan menunjukkan keperkasaannya pada Ubaya Bridge Cup 2022 ini. Mereka menyabet 2 gelar juara 1, yaitu pada Kelompok Usia 22 (KU 22) dan Kelompok Usia 18 (KU 18) U 18. Akhmad Amdani yang berpasangan dengan Fani keluar sebagai Juara 1, sedangkan Brilian Yusuf yang berpasangan dengan Mahesa Yuztar menyabet gelar juara 1 KU 18.
Ubaya Bridge Cup 2022 menandai dimulainya turnamen bridge berskala regional yang digelar secara offline di Kota Surabaya pada tahun 2022 ini. Semakin kecilnya jumlah kasus Covid 19 memunculkan gairah atlet-atlet bridge untuk berlaga. Banyaknya peserta yang turun berlaga, menunjukkan bahwa Ubaya Bridge Cup 2022 ini menjadi obat kerinduan bermain bridge secara tatap muka atau istilah populernya face to face (F2F).
Tercatat 136 atlet bridge berpartisipasi pada turnamen yang digelar pada tanggal 5 Juni 2022 di Maspion Square Surabaya. Peserta terdiri dari 3 katagori, yaitu Kelompok Usia 22 (KU 22), Kelompok Usia 18 (KU 18), dan Kelompok Open. Peserta terbanyak pada KU 22 yaitu 41 pasangan atau 82 atlet. Sedangkan KU 18 dan Kelompok Open masing-masing diikuti oleh 11 pasang. Peserta berasal dari pelbagai Kabupaten/Kota di Jawa Timur yaitu Kota Malang, Surabaya, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Blitar, Nganjuk, Lumajang, Pamekasan, Jember, dan Tuban. Terdapat juga 4 pasang peserta dari Yogyakarta.
Pelatih bridge Kota Pasuruan Agung Ariwibowo merasa bangga atas keberhasilan atlet-atlet asuhannya ini. “Atlet-atlet yang kami sertakan pada Ubaya Cup ini memang sudah dipersiapkan cukup lama. Ini hasil yang menggembirakan dan meningkatkan motivasi para atlet menuju Porprov. Target utama kami adalah Porprov Jatim 2022 yang akan digelar di Lumajang untuk cabor bridge. Prestasi pada turnamen ini menunjukkan latihan rutin selama ini berjalan dengan baik. Mereka berlatih secara online dan tatap muka minimal 3 hari setiap pekan”, ujar Agung Ari Wibowo.
Akhmad Amdani sang juara dari Kota Pasuruan ini memang sudah meraih cukup banyak prestasi pada cabor bridge. Di antara prestasi yang sudah diraih selama ini adalah Juara 1 Pasangan KU 18 pada Turnamen Bridge Piala Walikota Surabaya pada tahin 2018 serta Juara 1 Beregu KU 21 Kejurparov Bridge 2021.
“Memang Akhmad Amdani salam satu andalan bridge Kota Pasuruan. Sudah mengikuti banyak turnamen dan meraih prestasi. Porprov juga bukan merupakan ajang yang asing bagi Akhmad Amdani. Pada Porprov Jatim tahun 2019 di Gresik dia meraih medali perak kategori Pasangan Campuran. Kami berharap para atlet tidak terlena atas keberhasilan di Ubaya Bridge Cup. Mereka harus tetap fokus berlatih. Tidak boleh berpuas diri, tetapi paling tidak hasil ini memacu kami untuk dapat memenuhi target meraih 2 medali emas pada Porprov 2022 akhir Juni ini.
Pada Kategori KU 22 keluar sebagai Juara 2 pasangan Wahyu Micho dan Muhammad Naufal dari Yogyakarta, sedangkan Juara 3 diduduki oleh pasangan Heri Purnomo dan Permadi Sulistyo Kabupaten Pamekasan. Pada kelompok open susunan juara secara berurutan adalah pasangan-pasangan Muhammad Mahdi ndash; Dwi Septian Ruman dari Kota Blitar, M. Lian Fardiansyah dan Kukuh Indrayana dari Kota Surabaya, serta Joko Purnomo dari Kabupaten Pasuruan yang berpasangan dengan Soengkono dari Kota Surabaya.
Ubaya Bridge Cup adalah turnamen bridge tahunan yang diselenggarakan oleh UKM Bridge Ubaya bekerjasama dengan Pengurus Provinsi Gabsi Jatim. Cecilia Faustin Setiahadi, ketua panitia sekaligus Ketua UKM Bridge Ubaya, mengatakan bahwa turnamen ini diselenggarakan dengan tujuan menjadi ajang untuk atlet-atlet bridge menambah jam tanding serta meraih prestasi bagi daerah masing-masing.
“Sengaja kami selenggarakan pada awal Juni ini agar dapat dimanfaatkan sebagai ajang uji coba para atlet yang dipersiapkan mengikuti Porprov pada akhir Juni nanti. Sambutan peserta sangat menggembirakan. Mereka antusias bertanding dan unjuk prestasi. Mungkin karena sudah sekitar 2 tahun even bridge kebanyakan dilaksanakan daring atau online. Semoga melalui Ubaya Cup ini para atlet lebih siap menyongsong even-even bridge selanjutnya”, kata Cecilia Faustin Setiahadi.
Pada ajang Ubaya Bridge Cup ini juga dilakukan uji coba penggunaan Bridge Pocket. Aplikasi karya anak bangsa ini memungkinkan pengelolaan atau manajemen turnamen bridge dilakukan melalui gadget atau ponsel. Abdurrahman Faiz, atlet bridge yang menjadi programmer aplikasi Bridge Pocket, menjelaskan bahwa aplikasi ini dapat digunakan oleh panitia penyelenggara turnamen bridge untuk melakukan input skor dan lainnya.
“Saat ini aplikasi ini sudah dapat digunakan untuk input skor, baik untuk nomor beregu mau pun pasangan. Input skor dilakukan melalui ponsel para peserta, sehingga tidak memerlukan lagi peralatan khusus seperti bridgemate. Selain itu, para peserta dapat melihat informasi-informasi lain terkait pertandingan, seperti peringkat, lawan yang akan dihadapi pada suatu sesi, dan lainnya. Saat ini Bridge Pocket sedang dikembangkan untuk nantinya dapat digunakan bermain bridge secara online melalui ponsel.”, pungkas Abdurrahman Faiz. (*)
Sumber: kempalan.com