Pemkab Mojokerto Gaet Universitas Surabaya Beri Pelatihan Guru Paud samueldim May 25, 2022

Pemkab Mojokerto Gaet Universitas Surabaya Beri Pelatihan Guru Paud

Pemkab Mojokerto – Pemkab Mojokerto bekerja sama dengan Universitas Surabaya (Ubaya) dalam meningkatkan kualitas guru Paud. Ke depan, para guru Paud dituntut mampu memahami perkembangan emosi sosial anak-anak, serta memberikan pendidikan praliterasi yang berkualitas.
Kerja sama peningkatan kapasitas guru Paud dijalin Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto dengan Prodi Magister Sains Psikologi Ubaya. Tujuan pertama kerja sama ini untuk meningkatkan kapasitas para guru Paud dalam mengidentifikasi dan mengintervensi perkembangan emosi sosial anak usia dini.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, pihaknya ingin memberikan pendidikan dan pengasuhan terhadap anak usia dini di Bumi Majapahit secara holistik. Untuk itu, salah satu yang harus dipenuhi adalah para guru Paud harus mampu memahami dan mengintervensi perkembangan emosi dan sosial anak-anak usia dini.
Perwakilan para guru Paud pun dicetak menjadi trainer dengan cara diberi pelatihan khusus oleh akademisi dari Ubaya untuk memahami perkembangan emosi sosial anak usia dini di Pendapa Graha Majatama Kantor Bupati Mojokerto pagi tadi. Para pendidik juga dibekali cara mengidentifikasi gangguan emosi soal sekaligus upaya mengatasinya pada anak-anak usia dini.
‘Karena bagaimanapun semua yang terjadi pada anak usia dini ini akan membekas dan akan mempengaruhi bagaimana nanti kualitas dia saat dia dewasa,’ kata Ikfina kepada wartawan, Sabtu (21/5/2022).
Tujuan kedua kerja sama Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto dengan Ubaya adalah mencetak trainer bagi para guru Paud di bidang pendidikan praliterasi. Ikfina menjelaskan, pendidikan praliterasi menjadi materi utama anak-anak usia dini agar mereka siap memasuki fase pendidik literasi di jenjang TK dan seterusnya.
Pendidikan praliterasi untuk anak-anak usia dini meliputi pemahaman bahasa lisan yang terdiri dari berbicara dan mendengarkan, pemahaman atau pengenalan buku, pemahaman kata dan bunyi, pengenalan atau pemahaman huruf, serta pemahaman atau pengenalan tulisan.
‘Anak-anak usia dini itu belum saatnya untuk diajarkan baca tulis dan menghitung, tetapi para pendidik ini harus menyiapkan mereka untuk mempunyai kemampuan praliterasi. Sehingga pada saat nanti mereka masuk fase literasi sudah siap,’ jelasnya.
Fase pendidikan literasi sendiri mencakup semua kemampuan pada anak. Antara lain keterampilan membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah.
Untuk mencetak pelatih bagi guru Paud di Kabupaten Mojokerto yang berkualitas, kata Ikfina, pihaknya melanjutkan melalui kerja sama dengan Ubaya dengan format Term of Trainer (ToT). Trainer-trainer yang dihasilkan dari kerja sama ini bakal ditugaskan untuk menularkan kemampuan mereka ke semua guru Paud di Bumi Majapahit.
‘Kerja sama ini nanti akan menghasilkan trainer. Kemudian trainer ini nanti yang akan kami tindaklanjuti supaya nanti akan bisa menularkan kepada semua lembaga pendidikan anak usia dini Kabupaten Mojokerto,’ tandasnya.
Sumber: detik.com