LPPM UBAYA Petakan Potensi Pengabdian di Desa Kalanganyar Sidoarjo, Warga Antusias samueldim April 26, 2022

LPPM UBAYA Petakan Potensi Pengabdian di Desa Kalanganyar Sidoarjo, Warga Antusias

SIDOARJO: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Surabaya (UBAYA) terus berkiprah di ranah penelitian dan pengabdian. Kali ini, LPPM UBAYA menggelar Tahap Pemetaan Potensi Pengabdian di Desa Kalanganyar, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo pada Jum’at malam (8/4/2022). Kegiatan berlangsung maraton dari pukul 20.00 malam hingga 24.00 tengah malam. Aktivitas tersebut dihadiri Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) Indonesia, kades dan perangkat Desa Kalanganyar, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) Desa Kalanganyar, Badan Permusyawaratan Desa (BDP) Kalanganyar, BUMDes Kalanganyar Makmur, dan pengurus RT/RW di Desa Kalanganyar.
Kegiatan Tahap Pemetaan Potensi Pengabdian yang diadakan LPPM UBAYA di Desa Kalanganyar dilakukan bersama-sama dengan aktivitas Pendampingan SDM Desa Wisata Kabupaten Sidoarjo oleh ASIDEWI Indonesia di Desa Kalanganyar. Aktivitas pada 8 April 2022 di Desa Kalanganyar tersebut dibagi dalam dua sesi.
Sesi pertama adalah penyampaian materi tentang Pendampingan Desa Wisata oleh Ketua Umum ASIDEWI Indonesia Andi Yuwono, S.Sos., M.Si., sedangkan sesi kedua penyampaian materi tentang prinsip-prinsip melakukan kegiatan pengabdian oleh Sekretaris LPPM UBAYA Dr. Hazrul Iswadi, S.Si., M.Si. Disampaikan pula keuntungan yang diraih oleh desa yang mendapatkan pembinaan dari UBAYA. Sesudah penyampaian materi dalam dua sesi, dilanjutkan tanya-jawab dengan peserta kegiatan.
Dalam pemetaan potensi pengabdian, LPPM UBAYA diwakili oleh Sekretaris LPPM, Manajer Administrasi Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UBAYA Utomo, S.S., dan Manajer Administrasi Penelitian LPPM UBAYA Tang Hamidy, A.Md. Sementara itu, dari pihak Desa Kalanganyar hadir Kepala Desa Karanganyar Irham Taufiq, Ketua BPD Kalanganyar H.M. Arif Rohman, Ketua LPMD Oni Purniawan, dan Direktur BUMDes Kalanganyar Makmur M. Haikal Efendi, S.Hub.Int., serta segenap perangkat desa dan pengurus BPD, LPMD, dan RW/RT di Desa Karanganyar.
Sebagaimana diketahui, tahap pemetaan potensi pengabdian merupakan tahap awal yang selalu dilakukan oleh LPPM UBAYA ke desa-desa yang potensial untuk dilakukan pengabdian. Pemetaan potensi ini penting agar kegiatan pengabdian yang akan dilakukan terukur dan tepat sasaran. Hasil evaluasi atas tahap pemetaan suatu desa akan menentukan apakah LPPM UBAYA menjadikan desa tersebut menjadi desa binaan atau tidak.
Tahap pemetaan dapat dilakukan dengan bermacam cara, antara lain wawancara dengan tokoh-tokoh kunci di desa seperti kades atau sekdes, pemantauan atas prestasi dan aktivitas desa di media massa atau media sosial, pemantauan langsung ke lapangan, atau melalui kegiatan formal dengan mengumpulkan beragam komponen masyarakat desa. Misalnya yang dilakukan pada kegiatan hari Jum’at (8/4/2022) di Desa Kalanganyar kali ini. Seringkali juga pemetaan dilakukan melalui kombinasi dua atau lebih cara-cara di atas dengan frekuensi lebih dari satu kali.
“Program di desa, seperti rintisan desa wisata yang akan dilakukan oleh Desa Kalanganyar membutuhkan sinergi semua pihak. Ini adalah program besar dan membutuhkan bantuan semua kalangan, termasuk kampus. Yang saat ini di depan kita ada Universitas Surabaya. Kami yakin bahwa program desa akan berjalan lebih kencang dengan bantuan dari UBAYA,” kata Ketua Umum ASIDEWI Indonesia Andi Yuwono, S.Sos., M.Si. Hal senada dikemukakan Kepala Desa Karanganyar Irham Taufiq mengenai harapan agar UBAYA berperan membantu Desa Kalanganyar menjadi Desa Wisata.
“Ada tiga prinsip yang dipegang UBAYA dalam melakukan pengabdian di suatu daerah, yaitu asas teritorial, asas permasalahan berasal dari desa, dan asas berkelanjutan. Asas teritorial adalah UBAYA melaksanakan pengabdian pada radius kurang atau sama dengan 200 kilometer dari UBAYA. Asas permasalahan dari desa, yakni yang akan diselesaikan adalah masalah di desa, bukan yang menjadi interest dari UBAYA. Sedangkan yang ketiga adalah kegiatan pengabdian UBAYA mengutamakan dampak jangka panjang,” terang Sekretaris LPPM UBAYA Dr. Hazrul Iswadi, S.Si., M.Si. di sesi kedua ketika menjelaskan prinsip yang dipegang UBAYA dalam melakukan pengabdian di suatu daerah.
Suasana kegiatan tahap pemetaan potensi Desa Kalanganyar berlangsung dinamis. Banyak pertanyaan dan pemikiran kritis yang dilontarkan peserta terkait dengan materi sesi pertama dan kedua yang dipaparkan. Salah satu pertanyaan kritis dan cenderung skeptis yang dilontarkan adalah apakah kegiatan pengabdian dari universitas akan berhasil. Padahal, warga banyak yang apatis.
Tapi ada juga peserta yang berkomentar optimistis akan keberhasilan yang akan diraih Desa Kalanganyar jika didampingi oleh ASIDEWI Indonesia dan UBAYA. Pertanyaan dan pemikiran yang skeptis dibantah narasumber sesi pertama bahwa pendampingan yang dilakukan oleh ASIDEWI dan UBAYA bukan angan-angan, mimpi, atau abal-abal. Semua ada buktinya. Sudah banyak desa dampingan dan binaan dari ASIDEWI Indonesia atau UBAYA yang menjadi desa sejahtera, mandiri, serta berprestasi seperti Desa Ketapanrame dan Desa Bejijong di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. (*)
Sumber: kempalan.com