Pentingnya Pra Literasi untuk Anak Usia Dini samueldim April 8, 2022

Pentingnya Pra Literasi untuk Anak Usia Dini

Bupati Mojokerto Apresiasi Pelatihan Ubaya untuk Bunda dan Guru PAUD
Mojokerto (beritajatim.com) ndash; Magister Psikologi Sains Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) mengadakan pelatihan untuk Bunda dan Guru PAUD se-Mojokerto, Sabtu (26/3/2022). Pelatihan ini membahas mengenai pentingnya pra literasi pada anak usia dini sebagai pondasi kemampuan membaca.
Dosen Fakultas Psikologi Ubaya, Dr. Aniva Kartika, S.Psi., M.A. menjadi pembicara tunggal dalam pelatihan ini. Turut hadir Bupati Kabupaten Mojokerto, dr Ikfina Fahmawati M.Si sekaligus Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto. Acara diselenggarakan secara hybrid tersebut digelar di Pendopo Graha Maja Tama Kabupaten Mojokerto.
Dosen Fakultas Psikologi Ubaya, Dr. Aniva Kartika, S.Psi., M.A menjelaskan, pra literasi penting sebagai dasar pemerolehan keterampilan akademik yang menjadi prediktor kesuksesan membaca. “Ada beberap aspek pra literasi yang perlu dikuasai anak,” ungkap pakar Psikologi Pendidikan Ubaya ini.
Aspek-aspek pra literasi yang perlu dikuasai anak adalah kesadaran fonologis (bunyi), kelancaran ekspresi bahasa lisan, termasuk kosakata, keterampilan motorik halus seperti dasar untuk menulis, diskriminasi (kemampuan membedakan) bentuk visual, konsep tulisan, dan pengetahuan alphabet.
“Pelatihan ini diharapkan dapat memberi pemahaman kepada Bunda dan Guru PAUD tentang cara melakukan stimulasi pra literasi dalam pembelajaran anak usia dini. Mudah-mudahan pengajar anak usia dini memahami pentingnya pra literasi yang menjadi dasar perkembangan kemampuan membaca,” harap Ketua Program Studi Magister Psikologi Sains Ubaya, Dr. Frikson C. Sinambela, S.Psi., M.T.
Sementara itu, Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmawati, M.Si mengatakan, saat ini pemerintah sedang gencar melaksanakan program pemerintah terkait rencana ASI nasional dari tahun 2020 dan endingnya di tahun 2024. “Itu berjalan bersama yang semua sama-sama targetnya itu adalah anak usia dini,” katanya.
Pertama, lanjut Bupati, terkait dengan stunting yang hubungan dengan gizi kesehatan. Kedua, terkait pendidikan pengasuhan PAUD. Kegiatan tersebut sebagai bentuk kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dengan Magister Psikologi Sains Fakultas Psikologi Ubaya. Menurutnya, Ubaya mempunyai banyak program pengabdian kepada masyarakat.
“Salah satunya adalah memberikan ilmu pengetahuan terhadap para pendidik usia dini terkait pra literasi. Konteks materinya terkait kemampuan literasi harus disiapkan, tidak ujug-ujug (Tiba-tiba, red). Tuntutan yang kita hadapi saat ini adalah, anak SD harus bisa membaca sehingga di PAUD diajarin membaca. Sebetulnya tidak bisa langsung,” ujarnya.
Menurutnya ada tahapan anak usia dini bisa menerima pelajar membaca tersebut. Tatapannya adalah pra literasi sehingga seharusnya pra literasi yang harus difokuskan oleh para pendidik usia dini. Bupati menegaskan, jika pra literasi bagus sehingga saat masuk literasi yakni saat masuk SD, mereka tidak butuh waktu lama.
“Sehingga cepat karena pra-nya sudah ok, artinya mereka dengan metode bermain tanpa paksaan, mereka sudah bisa mengenal abjad, mengenal bentuk abjad besar dan kecil. Mereka sudah mengenal kosakata karena syaratnya 3.000 kosakata sudah harus mengerti dan bisa membayangkan. Jika kesulitan maka sebelumnya saat pra literasi tidak diterima dengan baik,” tuturnya.
Masih kata Bupati, jika pra literasi tidak dilaksanakan dan anak usia sekolah tidak kuat saat menerima literasi maka index literasi tidak bisa dikatakan bagus. Diakui jika kemampuan baca masyarakat Kabupaten Mojokerto kurang sehingga pra literasi bisa dimulai saat anak usia dini.
“Kita belum cek (pelaksanaan pra literasi di Kabupaten Mojokerto, red). Karena sebetulnya pra literasi sudah bisa dilakukan, ini tadi dilaksanakan secara sampling. Ini kan ada dari PAUD, Himpaudi (peserta pelatihan, red), mereka diberikan kuesioner. Nanti kami akan menerima rekomendasi landasan secara ilmiah apa yang harus saya buat kebijakan,” jelasnya.
Magister Psikologi Sains Fakultas Psikologi Ubaya sudah buat alat ukur untuk mengecek data tersebut. Sehingga pihaknya bisa membuat kebijakan untuk membuat pra literasi di seluruh pendidikan anak usia dini di Kabupaten Mojokerto. Karena tambah Bupati, Pemkab Mojokerto tidak ada data terkait pelaksanaan pra literasi di Kabupaten Mojokerto.
“Kami akan melaksanakan itu. Hasil ini nanti, hasil kuesioner ini nanti ada masukan yang luar bisa buat kami. Jadi kami akan siapkan untuk tindak lanjutnya melalui kegiatan Bunda PAUD, kita sudah bersinergi dengan organisasi pendidikan usia dini. Di situ, nanti akan bergerak berjalan dan menjadi pemantauan,” urainya.
Karena, tegas Bupati, pra literasi selain penting untuk menyiapkan literasi juga untuk menghindari praktek penekanan atau paksaan terhadap anak. Menurutnya, saat anak belum waktunya atau belum siap pada kemampuan pra literasi sesuai tahapan usianya akan berdampak luar biasa.
“Efeknya ke psikis. Ini kan berhubungan dengan kemampuan belajar karena kalau sudah menguasai literasi anak-anak kita itu, dalam situasi apapun akan punya kemampuan untuk belajar. Jadi anak-anak yang bertahan di situasi pandemi, prestasinya tetap bagus meskipun daring, itu mereka sudah mempunyai kemampuan yang bagus,” tegasnya.
Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmawati, M.Si memberikan apresiasi terhadap pelatihan ini. Apresiasi berupa piagam atas partisipasi aktif Ubaya dalam pengembangan kompetensi Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto, khususnya terkait kemampuan Pra-literasi pada Anak Usia Dini dan strategi memberikan stimulasi Pra-literasi kesiapan Anak Usia Dini dalam pembelajaran.
Di akhir acara diberikan penghargaan untuk peserta teraktif, peserta dengan fungsi leadership terbaik, dan kelompok dengan analisis kasus terbaik. Dalam pelatihan ini, tiga dosen Fakultas Psikologi pendamping dan 17 mahasiswa Magister Psikologi Sains sebagai fasilitor mendampingi 300 peserta terdiri dari 100 orang luring dan 200 orang daring dibagi ke dalam kelompok kecil.
Untuk peserta offline terbagi menjadi 12 kelompok masing-masing berisi delapan orang. Sedangkan, peserta online masuk ke breakout room yang berisi 30 orang. Masing-masing kelompok didampingi mahasiswa Magister Psikologi Sains Ubaya. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Ubaya ini didasari pada realita bahwa guru dan orang tua menganggap anak usia dini harus bisa calistung (Baca Tulis Hitung). [tin/ted]
Sumber: beritajatim.com